Arab Saudi Dan Israel Berpotensi Rujuk Hingga Jalin Kerja Sama

- Penulis Berita

Kamis, 21 September 2023 - 20:13

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arab Saudi mulai membuka diri agar dapat melepas ketergantungan terhadap minyak. Hal tersebut mulai dilakukan sejak negara tersebut membuat program Saudi Vision 2030. Negara dengan mayoritas pemeluk agama Islam ini mulai menata kehidupan baik di dalam maupun luar negaranya. Tak terkecuali mencanangkan normalisasi hubungan dengan Israel yang merupakan musuh bebuyutannya. Sudah sejak lama Israel mengejar hubungan diplomatik dengan negara Saudi Arabia. Sehingga wacana hubungan diplomatik tersebut pun tentunya disambut dengan tangan terbuka oleh pihak Israel. Hanya saja selama ini upaya tersebut masih terus terganjal oleh isu Palestina.

Arab Saudi dan juga sebagian besar negara-negara Islam lainnya beranggapan bahwa keberadaan Israel tidaklah sah. Semua negara tersebut memandang bahwa Palestina yang lebih berhak menguasai tanah Yerusalem. Bagi mereka, kemerdekaan Palestina merupakan harga mati. Demi memperjuangkan hal tersebut mereka tercatat pernah berperang langsung menghadapi Israel kendati akhirnya negara Arab harus menelan kekalahan. Samai sekarang api dalam sekam selalu ada sebagai akibat dari tidak terselesainya permasalahan tersebut. Kendati di atas permukaan hubungan kedua negara tersebut memanas tapi dibalik layar keduanya sudah pernah beberapa kali menjalin kerja sama. Jaringan intelijen juga sudah mempertemukan keduanya.

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Permulaan Yang Terjadi Di Yaman

Kerja sama antara Saudi dan Israel pertama kali bermula pada awal tahun 1960-an. Di tahun itulah Yaman sedang dilanda perang saudara antara golongan Pro kerajaan Yaman dengan pro republic Yaman. Akan tetapi, peperangan tersebut tak hanya sebatas melibatkan internal Yaman saja melainkan juga dengan negara lain. Pada awalnya, pihak pendukung membentuk republik yang didukung oleh negara Mesir dan juga Uni Soviet. Sementara itu, dukungan yang diberikan oleh Soviet tersebut menimbulkan kepanikan bagi negara Amerika serikat. Negeri Paman Sam tersebut tidak ingin Soviet menyebarkan pengaruh di negara Yaman.

Demi tujuan tersebut AS pun memanfaatkan Arab Saudi untuk melawan uni Soviet karena menganggap negara tersebut sedang dekat dengannya. Dari situlah negara Arab mendukung pihak kerajaan secara resmi. Negara Arab juga mulai melirik anak kesayangan AS lainnya yang ada di Timur Tengah, tak lain adalah Israel, demi memperlancar usahanya. Saat itu, pihak kerajaan menganggap bahwa persenjataan milik Israel jauh lebih maju sehingga ingin memanfaatkan hal tersebut. Tak hanya itu, baik negara Arab maupun Israel juga memiliki pandangan yang sama mengenai konflik yang terjadi di Yaman.

Merujuk pada tulisan Elie Podeh yang berjudul “Saudi Arabia and Israel: From Secret to Public Engagement, 1948-2018” (Middle East Journal, 2018), lantar terjadi koordinasi antara badan intelijen kedua negara tersebut. Israel pun sepakat untuk melakukan pengiriman persenjataan ke Arab Saudi yang menjadi markas para gerilyawan pendukung kerajaan Yaman.

Tak sampai di situ saja, buat dokumen rahasia pun mengungkap bahwa petinggi dari kedua negara berupaya untuk menjegal kekuatan Mesir yang ada di Yaman. Elie Podeh menuliskan bahwa sebuah dokumen rahasia yang ada dalam arsip negara Israel memperlihatkan kontak antara raja Yordania Husain, raja Faisal dan Israel. Ketiga raja tersebut dihubungkan oleh intel Inggris demi membahas pencegahan rute pesawat tempur Mesir yang melintas melalui langit daerah Arab, Israel dan Yordania. Akan tetapi, kerja sama antara negara Arab dengan Israel tersebut berakhir gagal akibat peperangan usai karena sistem kerajaan Yordania diubah menjadi republik.

 

Persatuan yang Terjadi Berkat Iran

Tak banyak yang tahu mengenai hubungan antara Arab Saudi dengan Israel kala itu. Publik hanya melihat bahwa kedua negara masih bermusuhan, dan hal tersebut semakin terbukti saat terjadinya perang Arab-Israel pada 1967. Semenjak itu tidak ada lagi hubungan antara keduanya sampai akhirnya Iran datang sebagai musuh bersama bagi kedua negara. Jonathan Rynhold & Michal Yaari menuliskan bahwa kekuatan Iran yang semakin meningkat menimbulkan kekhawatiran bagi negara Arab dan juga Israel. Kedua negara tersebut khawatir Iran akan liar sewaktu-waktu hingga mengganggu kedaulatan negara.  Kekhawatiran tersebut kian tak terbendung kala memasuki abad ke-21 karena adanya ancaman Iran melalui nuklirnya juga sudah meningkat secara serius.

Negara Arab berada dalam posisi dilematis karena pihaknya akan berhadapan dengan situasi yang sulit jika sampai terjadi perang ketiga. Pada saat yang bersamaan tensi politik dengan Israel pun mulai memanas. Elite politik Riyadh juga sangat memahami bahwa Israel dapat menjadi sekutu yang potensial karena negaranya yang memiliki teknologi maju. Bukan itu saja, Saudi pun beranggapan bahwa dengan menjalin kerja sama dengan Israel akan membantu mengamankan dukungan AS. Dengan kata lain hal ini menjadi kerja sama yang strategis.

Dari situlah muncul proses dibalik layar Arab Saudi dan Israel kembali. Bisa dibilang bahwa terjalinnya hubungan diam-diam tersebut antara kedua negara menandakan bahwa Saudi tidak serius menghadapi isu Palestina. Jonathan Rynhold & Michal Yaari yang mencatat bahwa setelahnya terdapat proses pertukaran rahasia antara Riya dan Tel Aviv yang sudah berlangsung lama. Tak penutup kemungkinan bahwa hubungan tersebut tak lagi hanya dibalik layar semata ke depannya jika memang keduanya sudah menjalin kerja sama diplomatik.

Berita Terkait

Elia Myron Itu Siapa? Berikut Deretan Kontroversinya
Film Propaganda Israel Gal Gadot Sepi, Ini Alasannya
KPU Hapus Debat Cawapres, Jadi Kontroversi
Kronologi Bus Rombongan SMK Bojonegoro Alami Kecelakaan di Tol Pasuruan
Ringkasan Drama Pemenang MasterChef Season 11 yang Ramai Diperbincangkan
Israel Bom Gedung Arsip Gaza, Penghapusan Sejarah Palestina?
Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?
Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker

Berita Terkait

Minggu, 19 November 2023 - 23:40

Update IHSG Hari Ini, Akhir Tahun Menunjukkan Penguatan

Rabu, 15 November 2023 - 20:36

Ramai Digunakan, Penumpang Kereta Cepat Whoosh Capai 21 Ribu Dalam Sehari

Rabu, 15 November 2023 - 16:00

Laporan Anggaran BI 2023 Diperkirakan Surplus Rp 27,19 T

Sabtu, 11 November 2023 - 01:34

Rupiah Menguat, Harga Dollar AS Hari Ini Sentuh Rp15.689

Minggu, 5 November 2023 - 10:35

Honorer Resmi Dihapus Usai Jokowi Tandatangani UU ASN 2023

Minggu, 5 November 2023 - 10:29

Jokowi Putuskan Untuk Rem Investasi Asing di IKN, Baik atau Buruk?

Minggu, 29 Oktober 2023 - 09:50

Cara Mengatur Anggaran Bulanan Untuk Mencapai Tujuan Keuangan

Minggu, 29 Oktober 2023 - 09:46

Tips Mengelola Keuangan Pribadi yang Efektif

Berita Terbaru

Kesehatan

Pasti Pulas, Begini Cara Agar Tidur Nyenyak

Senin, 4 Des 2023 - 21:06

Teknologi

Tips Melindungi Data Pribadi Dari Aplikasi Sosial Media

Senin, 4 Des 2023 - 20:56