Biden Tentang Israel, Paksa Kuasai Gaza Adalah Kesalahan

- Penulis Berita

Senin, 20 November 2023 - 00:07

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS), memberikan peringatan serius kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan menyampaikan pendapat bahwa tindakan menduduki Gaza, Palestina, merupakan sebuah “kesalahan besar.” Biden tentang Israel menegaskan keyakinannya bahwa pendudukan Gaza oleh Israel tidak akan menyelesaikan konflik dan bahkan dapat memperburuk situasi.

Biden menyampaikan pandangannya saat bertemu dengan Netanyahu, dengan mengingatkan bahwa strategi menguasai Gaza bukanlah solusi yang efektif. Dalam konteks ini, Presiden AS mengadvokasi solusi dua negara sebagai pendekatan yang lebih bijaksana untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina.

Biden Tentang Israel, Sarankan Solusi Dua Negara

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Solusi dua negara pertama kali diusulkan oleh Komisi Peel pada tahun 1937, dengan ide pembentukan negara Yahudi dan Arab sebagai langkah untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut.

Tidak hanya itu, Biden juga mengekspresikan optimisme terkait potensi kesepakatan dengan kelompok militan Hamas. Ia menyatakan keyakinannya bahwa negosiasi dapat mencapai pembebasan para sandera yang ditahan di Jalur Gaza. Pesan positif ini ditujukan khususnya kepada keluarga para sandera dengan harapan agar mereka “bertahan, kami akan datang.”

Meskipun Joe Biden menunjukkan sikap positifnya terhadap upaya pembebasan sandera di Gaza, sikap ini tampaknya bertentangan dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Benjamin Netanyahu. Netanyahu, dalam pernyataannya, menekankan tekadnya untuk memerdekakan para sandera tanpa memberikan detail lebih lanjut mengenai perundingan yang sedang berlangsung.

Pernyataan tersebut juga mencerminkan komitmen Netanyahu untuk terus melibatkan Israel dalam pertempuran melawan kelompok militan Hamas hingga akhir konflik. Ia merencanakan pengendalian atas wilayah Gaza dalam jangka waktu tak terbatas setelah perang berakhir, menunjukkan niatnya untuk mengambil kendali penuh terkait keamanan di wilayah tersebut.

Dengan demikian, sementara Biden memandang solusi damai dan upaya pembebasan sandera sebagai langkah positif, Netanyahu tetap menempuh jalur militer dan mengindikasikan niatnya untuk memegang kendali Gaza dalam jangka panjang. Perbedaan pendekatan ini menciptakan dinamika yang kompleks dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina, dan menjadi salah satu tantangan utama dalam mencapai kesepakatan yang dapat membawa perdamaian dan stabilitas ke wilayah tersebut.

Presiden Israel Isaac Herzog juga turut angkat bicara, menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk menurunkan kekuatan militer di Gaza dalam waktu dekat. Herzog memotivasi keputusan ini dengan alasan untuk mencegah kelompok militan Hamas muncul kembali setelah konflik berakhir. Menurutnya, kekuatan militer yang maksimal adalah kunci untuk mencegah potensi kebangkitan Hamas.

Biden tentang Israel, menegaskan bahwa menduduki Gaza adalah kesalahan besar, dan ia telah berusaha sekuat tenaga untuk membebaskan para sandera tanpa melibatkan militer AS secara langsung. Meskipun mengakui kejahatan perang yang dilakukan oleh Hamas, Biden menyatakan bahwa solusi terletak pada pendekatan hati-hati dan bukan pada pendudukan militer yang lebih agresif.

Dalam konteks tindakan Israel di Gaza, Joe Biden secara tegas mengklarifikasi bahwa pemerintahannya telah menyampaikan peringatan kepada Israel. Biden menekankan perlunya bertindak dengan kehati-hatian, terutama dalam mengejar sasaran mereka. Meskipun mengakui bahwa pasukan Israel telah memasuki rumah sakit terbesar di Gaza, yakni Al-Shifa, Presiden Biden dengan tegas menekankan bahwa tidak ada pengeboman yang terjadi di lokasi tersebut.

Biden tentang Israel, menyadari bahwa menuntut Israel untuk menghentikan tindakan militernya mungkin tidak realistis. Ancaman dari pejabat senior Hamas untuk menyerang Israel kembali menjadi faktor yang mempersulit situasi. Biden menegaskan bahwa Hamas secara terbuka mengumumkan niatnya untuk menyerang kembali, dengan merujuk pada ancaman “mengerikan” yang pernah terjadi di masa lalu.

Biden juga menegaskan komitmennya untuk terus berupaya mengatasi konflik dan memastikan pembebasan para sandera, termasuk seorang anak Amerika berusia tiga tahun. Meskipun tantangan dan kompleksitas konflik ini, upaya diplomatik dan perundingan tetap menjadi fokus utama bagi AS dan dunia internasional untuk mencari solusi yang berkelanjutan.

Pernyataan Biden tentang Israel mengenai kebijakan Israel di Gaza mengundang perhatian terkait kebijakan menduduki dan tujuan Israel setelah perang berakhir. Netanyahu mengemukakan rencananya untuk “didemiliterisasi, dideradikalisasi, dan dibangun kembali” Gaza setelah konflik berakhir. Meskipun menolak istilah “menduduki,” Israel telah mengendalikan perbatasan, wilayah udara, dan perairan Gaza sejak 2005.

Penting untuk dicatat bahwa dalam situasi ini, korban tewas dan luka-luka terus meningkat dengan angka yang sangat mengkhawatirkan. Data terbaru hingga Rabu (15/11) mencatat bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza telah mencapai 11.500 orang, yang mencakup 4.710 anak-anak dan 3.160 perempuan. Di samping itu, sekitar 29.800 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka sebagai akibat dari serangan tersebut.

Di sisi lain dari pernyataan Biden tentang Israel di Gaza, Presiden Amerika Serikat tersebut juga menyoroti tragedi kemanusiaan yang melanda wilayah tersebut, di mana ribuan warga Palestina dipaksa keluar dari rumah mereka sebagai dampak langsung dari eskalasi agresi Israel. Mereka terpaksa berjalan kaki menuju selatan Gaza, mengingatkan pada peristiwa tragis Nakba pada tahun 1948 yang melibatkan pengusiran besar-besaran warga Palestina dari tanah mereka.

 

Berita Terkait

Elia Myron Itu Siapa? Berikut Deretan Kontroversinya
Film Propaganda Israel Gal Gadot Sepi, Ini Alasannya
KPU Hapus Debat Cawapres, Jadi Kontroversi
Kronologi Bus Rombongan SMK Bojonegoro Alami Kecelakaan di Tol Pasuruan
Ringkasan Drama Pemenang MasterChef Season 11 yang Ramai Diperbincangkan
Israel Bom Gedung Arsip Gaza, Penghapusan Sejarah Palestina?
Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?
Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker

Berita Terkait

Minggu, 19 November 2023 - 23:40

Update IHSG Hari Ini, Akhir Tahun Menunjukkan Penguatan

Rabu, 15 November 2023 - 20:36

Ramai Digunakan, Penumpang Kereta Cepat Whoosh Capai 21 Ribu Dalam Sehari

Rabu, 15 November 2023 - 16:00

Laporan Anggaran BI 2023 Diperkirakan Surplus Rp 27,19 T

Sabtu, 11 November 2023 - 01:34

Rupiah Menguat, Harga Dollar AS Hari Ini Sentuh Rp15.689

Minggu, 5 November 2023 - 10:35

Honorer Resmi Dihapus Usai Jokowi Tandatangani UU ASN 2023

Minggu, 5 November 2023 - 10:29

Jokowi Putuskan Untuk Rem Investasi Asing di IKN, Baik atau Buruk?

Minggu, 29 Oktober 2023 - 09:50

Cara Mengatur Anggaran Bulanan Untuk Mencapai Tujuan Keuangan

Minggu, 29 Oktober 2023 - 09:46

Tips Mengelola Keuangan Pribadi yang Efektif

Berita Terbaru

Kesehatan

Pasti Pulas, Begini Cara Agar Tidur Nyenyak

Senin, 4 Des 2023 - 21:06

Teknologi

Tips Melindungi Data Pribadi Dari Aplikasi Sosial Media

Senin, 4 Des 2023 - 20:56