Kasus dugaan pemerasan yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mencapai tahap penyidikan. Dengan kata lain, Syahrul diduga diperas pimpinan KPK.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, enggan mengungkapkan identitas terlapor dalam kasus ini. Pengaduan masyarakat (dumas) yang diterima oleh Polda Metro Jaya hanya menyebutkan bahwa pimpinan KPK merupakan terlapor dalam dugaan pemerasan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Enam Orang Diperiksa Dugaan Diperas Pimpinan KPK
Sejauh ini, Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi terkait kasus dugaan pemerasan yang melibatkan pimpinan KPK dan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL. Salah satu saksi yang telah diperiksa adalah Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya kehati-hatian dan kewaspadaan dalam menangani kasus dugaan pemerasan yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, SYL, oleh pimpinan KPK. Tahap penyidikan telah dimasuki oleh kasus ini.
Listyo Sigit menegaskan di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sleman, DI Yogyakarta, bahwa karena kasus ini melibatkan laporan dari orang yang dikenal publik dan juga menyangkut lembaga yang dikenal publik, penanganannya harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Hal ini dikatakan pada hari Sabtu.
Kapolri juga telah mendispatch tim dari Mabes Polri untuk memberikan bantuan dalam penanganan kasus ini, dengan tujuan memastikan bahwa proses penyidikan berjalan secara profesional. Jenderal bintang empat itu juga mempersilakan pihak atau lembaga lain yang ingin mengawasi kinerja Polri terkait penanganan kasus ini.
Polda Metro Jaya menerima laporan dugaan pemerasan ini pada 12 Agustus 2023 melalui pengaduan masyarakat (dumas). Laporan tersebut menyebutkan adanya dugaan tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Kasus Dugaan Diperas Pimpinan KPK Didalami Tim Penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya
Dugaan pemerasan yang melibatkan pimpinan KPK dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian pada tahun 2022 sedang didalami oleh tim penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Ade Safri Simanjuntak, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, mengungkapkan bahwa dalam rangka mencari bukti yang kuat dalam kasus ini, pihaknya juga mengusut foto pertemuan antara Ketua KPK Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di lapangan bulu tangkis. Pertemuan ini masuk dalam materi penyidikan guna memastikan ada atau tidaknya dugaan pemerasan.
Pada Jumat, 6 Oktober 2023, status kasus ini ditingkatkan dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan setelah hasil gelar perkara di ruang Bagian Pengawas Penyidikan (Bag Wasssidik) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Identitas pimpinan KPK yang terlibat dalam kasus ini belum diungkapkan oleh pihak kepolisian. SYL telah memberikan keterangan dalam pemeriksaan di KPK sebelumnya dan juga telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Menteri Pertanian.
Terkait dengan kasus ini, Polda Metro Jaya telah menetapkan bahwa kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap mantan Menteri Pertanian SYL masuk ke tahap penyidikan. Penetapan ini dilakukan setelah Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan gelar perkara pada Jumat (6/10/2023).
Dengan naiknya status kasus dugaan diperas pimpinan KPK ke tahap penyidikan, kepolisian juga aktif dalam mengumpulkan barang bukti yang relevan. Selain itu, Polda Metro Jaya berencana memanggil saksi-saksi lain guna menentukan adanya tersangka dalam kasus ini.
Ade Safri Simanjuntak menegaskan bahwa setelah gelar perkara yang merekomendasikan status penyelidikan menjadi penyidikan, akan diterbitkan surat penyidikan untuk melaksanakan serangkaian tindakan guna mengumpulkan bukti. Harapannya adalah dengan bukti tersebut, dapat diungkapkan tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya.
Dalam gelar perkara, foto pertemuan antara Firli dan Syahrul yang belakangan menjadi viral juga turut menjadi fokus penyidikan. Meskipun belum ada informasi rinci mengenai foto tersebut, diduga pertemuan tersebut terjadi saat Firli bermain bulu tangkis di Mangga Besar, Jakarta Pusat pada Desember 2022.
Ade mengingatkan bahwa berdasarkan Pasal 36 UU KPK, ada larangan untuk berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan tersangka atau pihak lain terkait penanganan korupsi dengan alasan apa pun. Mengenai jumlah uang yang diduga diminta oleh pimpinan KPK, Adi belum mau mengungkapkannya.
Dalam perkembangan kasus dugaan diperas pimpinan KPK, Ade menambahkan bahwa pengembangan kasus ini berdasarkan pada Pasal 12 e atau pasal 12 B, atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 65 KUHP.
Pengembangan kasus dugaan tindak korupsi berupa pemerasan oleh pimpinan KPK ini masuk ke Polda Metro Jaya melalui aduan masyarakat pada 12 Agustus 2023. Pihak kepolisian kemudian memulai langkah penyelidikan berdasarkan surat perintah penyelidikan yang terbit pada 21 Agustus 2023. Enam orang telah diperiksa dalam kasus dugaan Syahrul diperas pimpinan KPK. Termasuk di antaranya adalah Syahrul Yasin Limpo, sopir, dan ajudan Syahrul. SYL sendiri telah diperiksa sebanyak tiga kali terkait kasus dugaan pemerasan ini, dengan pemeriksaan terakhir dilakukan pada Kamis, 5 Oktober 2023.
