Dukungan untuk Palestina telah mencuat di berbagai belahan dunia, termasuk di Jerman, meskipun pemerintahnya telah menyuarakan dukungan terhadap Israel. Di Berlin, puluhan warga pro Palestine bersatu menyuarakan kemerdekaan Palestine pada Sabtu malam, 8 Oktober 2023. Namun, pemerintah Jerman mengambil tindakan tegas dengan membubarkan dan menahan sejumlah pengunjuk rasa, mengingat kebijakan dukungan mereka terhadap Israel.
Di Irak, para pendukung Palestine menunjukkan dukungannya dengan membakar bendera Amerika Serikat dan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap serangan balasan Hamas ke Israel. Bahkan, parade militer digelar di Baghdad, ibu kota Irak, setelah Israel mengumumkan perang melawan kelompok kemerdekaan Palestine.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi Berbagai Negara Dukung Palestina
Tidak hanya di Irak, aksi serupa juga terjadi di Karachi, Pakistan. Warga yang mendukung Palestine membakar bendera Israel dan Amerika Serikat sambil mengangkat spanduk yang menuntut balasan atas serangan Israel di Gaza. Hal ini terjadi setelah Amerika Serikat secara terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap Israel dalam konflik bersenjata dengan Hamas.
Kini, tiga negara Eropa, yaitu Perancis, Jerman, dan Italia, ikut memberikan dukungan kepada Israel dalam perlawanan mereka melawan Hamas. Namun, Indonesia mempertahankan pendiriannya untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina, meskipun banyak negara barat memberikan dukungan kepada Israel.
Di Indonesia, masyarakat dari berbagai daerah yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis berkumpul di lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan. Mereka bersama-sama memanjatkan doa dan salawat, memohon keselamatan bagi warga Palestine yang sedang berjuang. Selain itu, mereka juga menggalang dana sebagai aksi bela Palestine. Mereka membawa poster dukungan dan bahkan ada yang membakar bendera Israel sebagai bentuk protes.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menekankan pentingnya Indonesia untuk terus mengadvokasi kemerdekaan Palestina, tanpa memihak pada salah satu pihak yang terlibat. Dia menyayangkan sikap negara-negara Barat yang jelas-jelas memihak Israel dalam konflik antara dua negara. Bamsoet berpendapat bahwa dukungan yang diberikan oleh negara-negara Barat hanya akan mendorong Israel untuk terus melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyat Palestine.
Gelombang dukungan terus mengalir untuk rakyat Palestine di berbagai negara di seluruh dunia. Di London, ribuan orang berkumpul untuk melakukan unjuk rasa mengutuk agresi brutal tentara Israel di Jalur Gaza. Mereka membawa spanduk dukungan dan mengibarkan bendera Palestine sebagai bentuk ekspresi solidaritas mereka.
Hal serupa terjadi di Dusseldorf, Jerman, di mana sekitar 700 demonstran pro-Palestine menggelar aksi damai sambil mengibarkan bendera Palestine dan meneriakkan seruan untuk membebaskan Palestine. Namun, pihak kepolisian harus mengawasi ketat demonstrasi ini karena ada demonstrasi tandingan yang diselenggarakan oleh pendukung Israel.
Di Barcelona, Spanyol, ratusan orang memenuhi jalan-jalan untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap rakyat Palestine. Aksi ini diikuti tidak hanya oleh warga lokal, tetapi juga oleh warga Palestine dan imigran dari negara-negara Arab lainnya. Demonstrasi dimulai di wilayah Raval, tempat tinggal komunitas Arab terbesar di Spanyol, dan berakhir di depan gedung perwakilan regional Uni Eropa di pusat kota.
Eskalasi kekerasan antara Palestine dan Israel terus berlanjut setelah Hamas mengumumkan Operasi Badai Al-Aqsa untuk merebut kembali otoritas di Gaza. Tentara Israel semakin agresif dan melancarkan serangan balasan, yang berujung pada deklarasi perang Operasi Pedang Besi. Hingga saat ini, total korban tewas dari kedua sisi, baik Israel maupun Palestine, telah mencapai 3.000 jiwa.
Paradoks Hubungan Indonesia Dengan Israel
Indonesia selalu menegaskan dukungannya terhadap Palestine dan kedaulatannya dalam berbagai forum internasional. Presiden Joko “Jokowi” Widodo terus mendesak agar perang ini segera dihentikan. Indonesia menganggap akar konflik antara kedua negara ini berasal dari aneksasi dan pendudukan wilayah Palestine oleh Israel.
Namun, terdapat paradoks dalam hubungan Indonesia dengan Israel. Meskipun secara terbuka mendukung Palestine, Indonesia tetap menjalin hubungan dengan Israel, yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Muncul pertanyaan, apakah Indonesia harus terus “menutup diri” dari Israel?
Solidaritas Indonesia terhadap Palestina tetap kuat. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menganggap penting untuk mendukung sesama negara Muslim. Palestine memiliki tempat bersejarah yang sangat penting bagi umat Muslim, terutama Masjid Al-Aqsha. Ikatan historis-relijius ini telah memperkuat hubungan antara bangsa Indonesia dan Palestine.
Meskipun semakin banyak negara di Timur Tengah yang mulai membuka diri terhadap hubungan bilateral dengan Israel, Indonesia tetap konsisten dalam dukungannya terhadap Palestine. Dukungan ini juga terlihat dari partisipasi Indonesia dalam misi perdamaian PBB di Timur Tengah, serta bantuan kemanusiaan yang terus diberikan kepada rakyat Palestine yang terkena dampak konflik.
Dengan dukungan yang kuat yang terus diberikan oleh negara-negara seperti Indonesia dan Jerman, harapannya adalah bahwa situasi yang sedang dihadapi oleh rakyat Palestina dapat segera membaik, dan melalui kerja sama yang cermat antara berbagai pihak yang terlibat, kedua negara tersebut dapat bersama-sama mencapai solusi damai yang sangat diharapkan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung begitu lama dan merenggut banyak korban.