Dunia Desak Israel Hamas Lakukan Gencatan Senjata

- Penulis Berita

Kamis, 2 November 2023 - 23:35

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konflik di Palestina-Israel telah menciptakan ketegangan yang memprihatinkan, dan berbagai pihak di seluruh dunia telah mendesak Israel Hamas untuk segera melakukan gencatan senjata. Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, termasuk salah satu yang sangat vokal dalam mendesak gencatan senjata segera dalam konflik tersebut.

Pada sebuah pertemuan fraksi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di parlemen di ibu kota Ankara, Erdogan menyampaikan pesannya. Sebelum konflik meletus pada tanggal 7 Oktober, Erdogan merencanakan kunjungan ke Israel, namun, rencana tersebut dibatalkan.

Presiden Turkiye Serukan Gencatan Senjata Di Tengah Konflik Israel Hamas

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Presiden Erdogan dengan tegas menegaskan bahwa Turkiye tidak memiliki masalah dengan negara Israel dalam konteks hubungan internasional; namun, dia menegaskan bahwa mereka dengan tegas menolak dan tidak akan pernah menyetujui segala bentuk tindakan kekejaman yang dilakukan oleh Israel, terutama dalam konteks konflik di Palestina yang telah memakan korban, termasuk anak-anak, dan menimbulkan penderitaan kemanusiaan yang tidak terhitung jumlahnya.

Poin penting yang ditekankan oleh Erdogan adalah bahwa hampir setengah dari korban dalam serangan Israel di Gaza adalah anak-anak. Ini menunjukkan tujuan Israel yang diduga kejam dan disengaja untuk melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Erdogan juga menanggapi penyebutan Hamas sebagai organisasi teroris oleh beberapa negara Barat. Ia menggambarkan Hamas sebagai kelompok pembebasan dan mujahidin yang berjuang untuk melindungi tanah dan warganya. Presiden Erdogan menegaskan bahwa Hamas bukanlah sebuah organisasi teroris, melainkan sebuah kelompok yang dianggap sebagai gerakan perlawanan dan pembebasan oleh banyak pihak di dunia Arab dan sebagian besar negara-negara Muslim. Erdogan berpendapat bahwa Hamas berjuang untuk melindungi hak-hak rakyat Palestina dan untuk mencapai kemerdekaan dan otonomi di tengah konflik yang kompleks di wilayah tersebut.

Erdogan juga tidak ragu untuk menyoroti ketidaksetaraan dalam Dewan Keamanan PBB. Turkiye telah lama mengkritik struktur Dewan Keamanan PBB yang tidak adil. Presiden Erdogan, dalam upayanya untuk memperjuangkan reformasi PBB, dengan tekad yang kuat, kembali mengulangi mantra yang telah menjadi slogan utamanya, yakni “Dunia lebih besar dari lima,” yang sebelumnya ia sampaikan dalam berbagai forum internasional. Slogan ini mencerminkan keprihatiannya terhadap komposisi Dewan Keamanan PBB yang dianggapnya tidak representatif, terutama mengingat bahwa lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB memiliki hak veto, yang memungkinkan mereka mempengaruhi dan mengendalikan keputusan-keputusan penting dalam organisasi tersebut. Erdogan percaya bahwa reformasi PBB sangat penting untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan inklusif di tingkat internasional, di mana setiap negara memiliki suara dan keterlibatan yang setara dalam proses pengambilan keputusan, sehingga dunia dapat mengatasi tantangan global dengan lebih efektif. Erdogan juga mencatat bahwa Turkiye telah lama bebas dari anti-semitisme, dan ini merupakan catatan positif yang perlu diperhatikan.

 

Konflik Israel Hamas dimulai ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa sebagai balasan atas penyerbuan Israel di Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel. Serangan ini telah menyebabkan ribuan korban dan situasi kemanusiaan yang memburuk.

Raja Yordania dan Amnesty  International Indonesia Juga Desak Gencatan Senjata

Raja Yordania Abdullah juga bergabung dalam desakan untuk gencatan senjata. Dia meminta kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mendesak Israel Hamas melakukan gencatan senjata. Raja Abdullah menekankan bahwa korban warga sipil harus dihentikan.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa ribuan warga Palestina, termasuk banyak anak-anak, telah tewas dalam serangan udara Israel. Macron, setelah berbicara dengan pemimpin Israel dan Palestina, juga mendiskusikan cara-cara untuk mengakhiri konflik tersebut.

Negara-negara besar dunia telah menyatakan dukungan mereka terhadap solusi dua negara mengenai kemerdekaan Palestina di wilayah pendudukan Israel. Namun, perang yang terus berlanjut di Gaza telah menciptakan ketidakpastian.

Pentingnya gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan juga disuarakan oleh Amnesty International Indonesia. Mereka menyerukan Israel Hamas untuk segera melakukan gencatan senjata guna mengakhiri bencana kemanusiaan di Gaza. Masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa, juga diminta untuk turut berupaya menghentikan konflik dan mendukung gencatan senjata.

Unjuk rasa damai yang diselenggarakan oleh Amnesty International Indonesia menyoroti dampak mengerikan dari eskalasi konflik yang telah menyebabkan banyak korban warga sipil, termasuk yang tewas, luka-luka, serta yang kehilangan harta benda dan tempat tinggal.

PBB juga telah mengambil sikap dalam hal ini. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam eskalasi pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendesak gencatan senjata segera. Guterres menyoroti bahwa pengeboman tersebut telah merusak tujuan kemanusiaan yang telah ditetapkan.

Majelis Umum PBB juga telah menyetujui resolusi yang mengupayakan gencatan senjata untuk kemanusiaan segera di Gaza antara Israel dan Hamas. Resolusi ini menekankan perlunya perlindungan warga sipil dan akses bantuan kemanusiaan.

Dalam konteks konflik yang berlarut-larut yang melibatkan Israel Hamas, gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan adalah langkah-langkah mendesak yang harus diambil untuk mengakhiri penderitaan yang terus berlanjut. Semua pihak di seluruh dunia berharap bahwa desakan ini akan segera membuahkan hasil positif dan membawa perdamaian ke wilayah tersebut.

Berita Terkait

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?
Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker
Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya
Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi
Cak Imin Tolak Pembangunan IKN Jika Terpilih
Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara
Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah
Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:37

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:34

Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:23

Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:21

Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:17

Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara

Jumat, 1 Desember 2023 - 16:43

Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah

Jumat, 1 Desember 2023 - 15:49

Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Kamis, 30 November 2023 - 21:16

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah Indonesia Dilanda Banjir

Berita Terbaru