Aset kripto adalah instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi. Untuk membeli dan menjual kripto, kita membutuhkan exchange, yaitu platform yang menyediakan layanan perdagangan aset kripto. Exchange berfungsi sebagai perantara antara pembeli dan penjual aset kripto. Mekanisme perdagangan di exchange mirip dengan bursa saham, di mana harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Salah satu exchange yang terkenal adalah FTX. Meskipun tidak sebesar Binance, exchange ini telah memperoleh kepercayaan jutaan pengguna di seluruh dunia. Namun, sayangnya, FT-X mengalami kegagalan yang mengkhawatirkan. Detail tentang kegagalan tersebut tidak disebutkan, tetapi peristiwa ini menunjukkan bahwa bahkan platform terpercaya sekalipun masih rentan terhadap masalah dan kegagalan yang dapat berdampak pada pengguna dan investasi mereka.
Kegagalan yang dialami oleh FT-X menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam memilih exchange untuk melakukan perdagangan aset kripto. Investor harus melakukan riset yang mendalam tentang reputasi, keamanan, dan keberlanjutan operasional exchange sebelum memutuskan untuk menggunakan platform tersebut. Selain itu, investor juga perlu mempertimbangkan risiko yang terkait dengan aset kripto itu sendiri, seperti volatilitas harga yang tinggi dan potensi kehilangan investasi yang signifikan.
Untuk melindungi diri dari risiko, investor juga disarankan untuk menggunakan metode keamanan yang kuat, seperti penggunaan dompet kripto yang aman dan penggunaan otentikasi dua faktor. Selain itu, penting untuk mengikuti berita dan perkembangan terkini di industri kripto, termasuk perubahan regulasi dan peristiwa penting lainnya yang dapat mempengaruhi pasar dan exchange.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kronologi Kegagalan FTX, Exchange Nomor 2 Terbesar Setelah Binance
FT-X, salah satu exchange kripto terbesar setelah Binance, menghadapi masalah serius pada bulan November 2022 ketika mereka mengalami kebangkrutan. Situasi semakin rumit ketika pemilik exchange tersebut ditangkap, namun kemudian dibebaskan dengan memberikan jaminan. Akibatnya, para investor mengalami kerugian besar karena dana mereka tidak dapat dikembalikan. Kegagalan ini juga disebabkan oleh kesalahan dalam kerja sama dengan Alameda Research, yang berdampak buruk terhadap keberlanjutan operasional mereka.
Pada bulan September 2023 tepatnya minggu ini, FTX diduga akan menjual kepemilikan aset kriptonya untuk mengembalikan dana para investor yang terdampak. Proses ini diperkirakan akan melibatkan penjualan aset kripto senilai lebih dari 1 miliar dolar AS. Langkah ini diharapkan dapat membantu memulihkan sebagian kerugian yang diderita oleh para investor dan mengembalikan kepercayaan terhadap platform tersebut.
Kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan regulasi yang ketat dalam industri kripto. Investor harus selalu berhati-hati dan melakukan riset yang mendalam sebelum melakukan investasi di platform kripto. Selain itu, perusahaan juga harus memastikan kerja sama yang baik dengan mitra bisnisnya dan memiliki manajemen risiko yang efektif untuk menghindari kegagalan seperti yang dialami oleh FTX.
Kasus kebangkrutan exchange menjadi pengingat bagi seluruh pelaku pasar kripto tentang risiko yang terkait dengan investasi di industri ini. Penting bagi investor untuk memahami bahwa pasar kripto memiliki volatilitas yang tinggi dan risiko yang tidak dapat diabaikan. Penting juga untuk memilih platform yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik dalam menjaga keamanan dan keberlanjutan operasionalnya.
Detail Aset Kripto Yang Akan Dijual Oleh FTX
Sebagai salah satu bursa kripto terbesar yang pernah ada, tentunya perusahaan ini memegang banyak aset kripto. Kita bisa mengambil contoh Binance sebagai yang merajai aset ini, Binance sekarang telah memegang dominasi pasar kripto dan juga menjadi backup bagi banyak perusahaan kecil yang dinaunginya. Binance juga mempunyai aset sendiri yang digunakan sebagai store of value, di mana inilah yang menjadi jaminan dana para user Binance.
Exchange FTX secara data menunjukkan bahwa mereka memegang aset kripto dengan jumlah yang sangat signifikan. Ada berbagai nama koin yang dikaitkan dengan jatuhnya perusahaan tersebut. Berikut adalah nama – nama koin yang dimaksud, dan berkemungkinan besar akan dijual secara massal pada tanggal 13 September:
- Solana, salah satu koin blockchain tercepat dan berhasil menyentuh puluhan milyar dollar pada saat bullrun 2021. Solana sekarang berada di bawah 20$ tepatnya 18$. Jika Anda sedang memegang koin ini, bersiaplah untuk melakukan DCA atau pembelian lagi di harga yang lebih murah.
- Bitcoin dan ETH, semua orang dan perusahaan kripto jelas memiliki kedua koin ini sebagai aset utama yang dipegang.
- Polygon, layer 2 Ethereum yang mengalami sukses besar ini ternyata dulunya juga dibackup oleh perusahaan FT-X. Mungkin kita akan melihat aset ini cukup terkoreksi dalam mengingat jumlah token yang dihold juga terbilang besar.
- Aptos, perlu diingat juga bahwa FTT juga berperan besar pada koin aptos yang baru saja rilis di tahun 2022. Tepatnya sebelum perusahaan tersebut bangkrut, Aptos sempat digadang – gadang sebagai the next solana. Namun belakangan karena ekosistem yang tidak terlalu berkembang serta kejatuhan perusahaan backup terbesarnya, kini Aptos diragukan akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat.
- Koin lain yang tidak terdeteksi. Sebagai spekulasi, ada koin lain seperti ICP, ONE, LRC, serta Polkadot.