Gempa Nepal M 5,7 Memakan Ratusan Korban

- Penulis Berita

Selasa, 7 November 2023 - 23:29

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada Jumat (3/11/2023), Nepal diguncang oleh gempa bumi yang mengakibatkan setidaknya 157 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Pusat Penelitian Geosains Jerman mencatat kekuatan gempa Nepal ini sebesar 5,7 skala Richter, sementara Survei Geologi AS memperkirakan kekuatannya mencapai 5,6 skala Richter.

Gempa tersebut mengakibatkan lebih dari 150 jiwa melayang dan ratusan orang terluka parah akibat getaran yang mengguncang dua distrik terpencil di bagian barat Nepal. Korban jiwa dan luka diperkirakan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Gempa Nepal Terjadi Tengah Malam

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gempa ini tercatat oleh Pusat Pemantauan dan Penelitian Nepal pada Jumat (03/11) pukul 23:47 waktu setempat. Terletak di sepanjang rangkaian pegunungan Himalaya, Nepal merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas seismik yang sering terjadi di dunia. Kondisi geografisnya yang unik, dengan bertemunya lempeng benua India dan Eurasia, menjadikan wilayah ini rentan terhadap gempa bumi dan aktivitas tektonik lainnya.

Pasukan keamanan segera bergerak dengan sigap untuk menyokong upaya penyelamatan di Distrik Jajarkot dan Rukum Barat, yang terletak sekitar 500 kilometer di barat Kathmandu. Distrik ini memiliki populasi sekitar 190.000 jiwa, dengan desa-desa yang tersebar di perbukitan terpencil, menciptakan tantangan tersendiri dalam operasi penyelamatan.

Pejabat distrik Jajarkot, Harish Sharma, menyampaikan kekhawatiran bahwa jumlah korban luka bisa mencapai ratusan, dan bahkan angka kematian kemungkinan akan terus meningkat. Pernyataannya ini disampaikan kepada kantor berita Reuters pada Sabtu (04/11), menggarisbawahi tingkat kerentanan dan kebutuhan mendesak untuk bantuan serta bantuan medis di wilayah tersebut.

Menurut juru bicara kepolisian Provinsi Karnali, Gopal Chandra Bhattarai, korban tewas akibat gempa Nepal kali ini telah mencapai 119 orang dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.
Pasukan keamanan Nepal dengan koordinasi dan mobilisasi besar-besaran telah dikerahkan secara menyeluruh, menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah dalam mendukung operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah terdampak.

Rumah sakit distrik pun penuh dengan warga yang membawa korban terluka. Media sosial dipenuhi dengan video dan foto-foto yang menunjukkan penduduk setempat berusaha keras menggali reruntuhan dalam kegelapan untuk menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan rumah dan bangunan yang roboh. Rumah-rumah yang terbuat dari lumpur tampak rata dengan tanah atau rusak, sementara sirene kendaraan darurat meraung-raung.

Distrik Jajarkot adalah wilayah yang paling parah terdampak, dengan korban jiwa mencapai 97 orang. Di distrik Rukum Barat, sebanyak 54 orang dilaporkan meninggal dunia, di mana Kota Aathbiskot menjadi wilayah paling terkena dampak dengan jumlah korban tewas mencapai 43 orang.

Pusat Gempa Nepal Ada Di Desa Ramidanda

Menurut Survei Geologi AS (USGS), gempa ini tercatat memiliki kekuatan sebesar 5,6 dan dikategorikan sebagai gempa dangkal, yang berarti kejadian ini terjadi lebih dekat dengan permukaan bumi. Pusat gempa terletak di Desa Ramidanda. Dampak getaran gempa dirasakan hingga ke ibu kota Nepal, Kathmandu, dan bahkan sampai ke kota-kota tetangga di India, termasuk Delhi.

Hanya dalam kurun waktu satu jam setelah gempa terjadi, tercatat tiga gempa susulan menyusul, yang menyebabkan banyak warga memilih untuk menghabiskan malam sisa di tempat terbuka karena kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya gempa susulan lebih lanjut dan potensi kerusakan pada rumah mereka. Rekaman video lokal juga memperlihatkan bagian depan rumah bertingkat berbahan bata yang mengalami kerusakan parah.

Di media sosial, terlihat dengan jelas warga berusaha dengan gigih menggali puing-puing dalam kegelapan demi menyelamatkan korban yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa Nepal tersebut.

Sayangnya, operasi ini mengalami kendala karena akses jalan menuju daerah terdampak terhalang oleh tanah longsor akibat gempa Kepala polisi distrik Jajarkot, Suresh Sunar, dengan jujur mengakui bahwa situasinya sangat sulit, dan sulit untuk memahami sepenuhnya gambaran lengkap tentang apa yang tengah terjadi di wilayah tersebut. “Kami sedang mengumpulkan rincian namun karena cuaca dingin dan malam hari, sulit mendapatkan informasi dari daerah terpencil,” ujarnya kepada Reuters.

Hanya sebulan sebelumnya, Nepal dilanda gempa berkekuatan 6,3 yang terjadi di distrik barat Bajhang, mengakibatkan banyak orang mengalami luka-luka. Namun, bencana ini tidaklah yang pertama kali terjadi. Pada tahun 2015, Nepal telah diguncang oleh dua gempa dahsyat yang menimbulkan dampak besar terhadap masyarakat dan infrastruktur di wilayah tersebut.

Gempa pertama terjadi pada tanggal 25 April 2015 dengan kekuatan mencapai 7,8 skala Richter, menyebabkan banyak korban jiwa dan merusak sejumlah besar bangunan di seluruh Nepal. Tak lama kemudian, pada bulan Mei tahun yang sama, terjadi gempa susulan dengan kekuatan mencapai 7,3 skala Richter. Dampaknya sangat besar, dengan lebih dari 800.000 rumah hancur atau mengalami kerusakan serius, hal ini terutama terjadi di distrik-distrik di bagian barat dan tengah Nepal, sebagaimana disampaikan dalam laporan yang diterbitkan oleh Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

Gedung-gedung pemerintahan, sejumlah jalan utama, dan berbagai monumen bersejarah di Lembah Kathmandu, yang merupakan situs warisan dunia yang diakui oleh UNESCO, juga mengalami kerusakan parah akibat gempa tersebut.

Berdasarkan data dari National Earthquake Monitoring and Research Center (Pemerintah Nepal), gempa bumi tahun 1934 adalah gempa terdahsyat yang pernah terjadi di Nepal, dengan lebih dari 16.000 jiwa tewas jika dihitung dari Nepal dan India.

Pemerintah Indonesia segera mengonfirmasi apakah ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak atau menjadi korban akibat gempa Nepal ini. Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI), Judha Nugraha, menyatakan bahwa KBRI Dhaka telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan saat ini belum ada laporan mengenai korban WNI.”KBRI Dhaka telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan dilaporkan tidak ada korban WNI hingga saat ini,” kata Judha.”Kami terus memantau situasi dan memberikan imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan jika terdapat gempa bumi susulan,” tambahnya.

Berita Terkait

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?
Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker
Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya
Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi
Cak Imin Tolak Pembangunan IKN Jika Terpilih
Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara
Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah
Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:37

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:34

Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:23

Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:21

Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:17

Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara

Jumat, 1 Desember 2023 - 16:43

Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah

Jumat, 1 Desember 2023 - 15:49

Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Kamis, 30 November 2023 - 21:16

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah Indonesia Dilanda Banjir

Berita Terbaru