Harga Minyak Turun Akibat Berita Dari Jerman Dan Inggris

- Penulis Berita

Kamis, 26 Oktober 2023 - 21:20

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada perdagangan Rabu, 25 Oktober 2023, harga minyak mentah dunia kembali mengalami penurunan. Harga minyak turun ini merupakan kali keempat harga minyak mengalami pelemahan secara berturut-turut setelah sebelumnya mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dibuka terkoreksi sebesar 0,06% berada di posisi US$83,69 per barel, sementara minyak mentah Brent dibuka dengan penurunan sebesar 0,03% berada di posisi US$88,04 per barel.

Tren penurunan harga minyak telah berlangsung sejak Selasa, 24 Oktober 2023. Pada hari tersebut, harga minyak mentah berjangka Brent turun sebanyak US$1,76 atau 2 persen, mencapai angka US$88,07 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS mengalami penurunan sebanyak US$1,75 atau 2,1 persen, berada di posisi US$83,74 per barel.

Harga Minyak Turun Dipengaruhi Oleh Kondisi Ekonomi Jerman Dan Inggris

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Para analis menyebutkan bahwa harga minyak turun ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang buruk di Jerman, zona Euro, dan Inggris. Data ekonomi menunjukkan bahwa ekonomi Jerman tengah mengalami resesi. Sementara itu, dunia usaha di Inggris melaporkan penurunan aktivitas bulanan, dan aktivitas bisnis di zona Eropa juga mengalami penurunan yang mengejutkan pada bulan ini.

Situasi ekonomi global saat ini menjadi fokus utama perbincangan. “Kondisi ekonomi global memburuk lebih drastis minggu ini dibandingkan dengan minggu sebelumnya,” kata analis Mizuho, Robert Yawger. Dia menambahkan, “Situasi ini tidak terbantu oleh banyaknya bankir dan pakar keuangan terkemuka di Arab Saudi yang saat ini membicarakan seberapa seriusnya situasi ekonomi ini.” Yawger merujuk pada acara Inisiatif Investasi Masa Depan yang sering disebut sebagai “Davos di Gurun”, yang menjadi penentu penting dalam menentukan harga minyak.

Data menunjukkan bahwa harga minyak turun pada hari Selasa tersebut dipicu oleh perlambatan data ekonomi di Jerman, zona Euro, dan Inggris. Hal ini memberikan beban terhadap prospek permintaan energi.

Di Eropa, data aktivitas bisnis mengalami penurunan yang mengejutkan pada bulan ini, menunjukkan potensi masuk ke dalam resesi. Data di Jerman bahkan menunjukkan bahwa negara tersebut saat ini tengah berada dalam resesi. Laporan aktivitas bisnis di Inggris juga menyoroti risiko resesi menjelang keputusan suku bunga Bank of England minggu depan.

Harga Minyak AS Malah Meningkat?

Di Amerika Serikat, terjadi peningkatan pada sektor manufaktur pada bulan Oktober setelah mengalami kontraksi selama lima bulan. Peningkatan ini juga menguatkan nilai dolar, sehingga membuat harga minyak mentah dunia dalam mata uang dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Selain itu, Badan Energi Internasional memperkirakan bahwa permintaan bahan bakar fosil akan mencapai puncaknya pada tahun 2030 berdasarkan kebijakan pemerintah saat ini. Hal ini menunjukkan tren menuju transisi energi yang semakin mendesak.

Meskipun pasar masih dihantui oleh ketegangan di Timur Tengah dan upaya Arab Saudi untuk memperketat pasokan, permintaan juga masih menjadi kendala utama untuk sementara waktu. Namun, laporan penyimpanan mingguan dari American Petroleum Institute menunjukkan penurunan besar dalam persediaan minyak mentah dan bahan bakar, sehingga menunjukkan adanya permintaan yang kuat di Amerika Serikat. Sementara pada Rabu pagi pukul 10:30 EDT (1430 GMT), akan dirilis pernyataan resmi data penyimpanan dari Administrasi Informasi Energi AS.

Pembebasan sandera dari Gaza dan upaya diplomatik untuk mengatasi konflik antara Israel dan Hamas juga telah menghilangkan risiko yang membantu mendorong harga Brent ke level tertinggi dalam sebulan kebelakang.

Harga Minyak Turun Dipengaruhi Konflik Israel – Gaza?

Menurut data industri yang dirilis, terdapat penurunan signifikan dalam pasokan minyak mentah AS sekitar 2,7 juta barel selama pekan yang berakhir pada 20 Oktober. Fakta ini menunjukkan sebuah kejutan karena delapan analis sebelumnya memperkirakan bahwa persediaan minyak mentah akan mengalami kenaikan sekitar 200.000 barel dalam satu minggu. Perbedaan antara perkiraan dan data aktual ini menandakan adanya fluktuasi yang tidak terduga dalam pasar minyak, dan memberikan indikasi tentang dinamika yang kompleks di balik ketersediaan dan permintaan sumber daya energi ini..

Para investor juga terus memperhatikan Timur Tengah, karena potensi meluasnya konflik di sana dapat mengguncang pasar minyak dan mengganggu pasokan. Negara-negara termasuk Amerika Serikat, Kanada, Rusia, dan negara-negara Arab tengah mendorong untuk mencapai gencatan senjata dalam pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza demi memungkinkan bantuan kemanusiaan dapat disalurkan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa untuk perdagangan minyak selanjutnya, harga minyak akan melihat atau berpatokan pada penyimpanan minyak mentah mingguan milik Amerika Serikat yang akan dirilis oleh API dan EIA. Pemerintah AS akan merilis data persediaanya pada hari Rabu. 25 Oktober 2023  Jika terjadi penurunan, hal ini dapat menguatkan harga minyak. Harga minyak diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support $83,05-$82,59, namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $83,92-$84,57. Dengan demikian, tren harga minyak turun atau naik masih akan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global dan situasi geopolitik di Timur Tengah.

Berita Terkait

Update IHSG Hari Ini, Akhir Tahun Menunjukkan Penguatan
Ramai Digunakan, Penumpang Kereta Cepat Whoosh Capai 21 Ribu Dalam Sehari
Laporan Anggaran BI 2023 Diperkirakan Surplus Rp 27,19 T
Rupiah Menguat, Harga Dollar AS Hari Ini Sentuh Rp15.689
Honorer Resmi Dihapus Usai Jokowi Tandatangani UU ASN 2023
Jokowi Putuskan Untuk Rem Investasi Asing di IKN, Baik atau Buruk?
Cara Mengatur Anggaran Bulanan Untuk Mencapai Tujuan Keuangan
Tips Mengelola Keuangan Pribadi yang Efektif

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:37

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:34

Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:23

Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:21

Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:17

Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara

Jumat, 1 Desember 2023 - 16:43

Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah

Jumat, 1 Desember 2023 - 15:49

Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Kamis, 30 November 2023 - 21:16

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah Indonesia Dilanda Banjir

Berita Terbaru