India Vs Kanada Perang Dingin, AS Turun Tangan

- Penulis Berita

Minggu, 24 September 2023 - 22:15

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertikaian diplomatik antara India vs kanada telah menciptakan situasi yang tegang dalam hubungan internasional. ketegangan antara India dan Kanada semakin memanas setelah Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, secara terbuka menyatakan dugaannya bahwa India terlibat dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar. Konflik ini terjadi pada Selasa, tanggal 19 September 2023, yang kemudian membuat seorang diplomat senior Kanada diusir oleh pemerintah India.

Pengusiran ini terjadi setelah diplomat Kanada itu dituduh campur tangan dalam urusan dalam negeri India. Tindakan diplomat Kanada ini dianggap oleh India sebagai langkah yang meningkatkan konflik antara kedua negara terkait dengan kasus pembunuhan seorang aktivis Sikh di Ottawa. Hardeep Singh Nijjar adalah seorang aktivis Sikh yang tewas tertembak pada tanggal 18 Juni 2023 di Surrey, British Columbia. Trudeau mengungkapkan bahwa Badan Keamanan Kanada sedang menyelidiki dugaan keterlibatan agen pemerintah India dalam pembunuhan warga negara Kanada tersebut. Perang dingin yang melibatkan kedua negara ini semakin memanas dengan melibatkan Amerika Serikat (AS).

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

India Tolak Tegas Tuduhan Kanada

Kementerian Luar Negeri India dengan tegas menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang “tidak masuk akal.” India bahkan menuduh Kanada menyembunyikan “teroris dan ekstremis.” Menurut NPR, tuduhan yang tidak berdasar tersebut dianggap oleh India sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari teroris dan ekstremis Khalistani yang mendapatkan perlindungan di Kanada dan terus mengancam kedaulatan dan integritas wilayah India.

Sebagai tanggapan atas pembunuhan Nijjar, Kanada mengusir seorang diplomat terkemuka India, yang kemudian diikuti dengan langkah serupa dari India yang mengusir diplomat Kanada. Bahkan, New Delhi menghentikan sementara pengajuan visa bagi warga Kanada yang ingin berkunjung ke India sebagai tindakan balasan.

 

AS Turun Tangan Konflik India vs kanada

Amerika Serikat juga turut campur dalam konflik India vs kanada dengan meminta India untuk bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Kanada terkait pembunuhan Hardeep Singh Nijjar.

Namun, meskipun Kanada mengklaim memiliki informasi intelijen mengenai keterlibatan agen pemerintah India dalam pembunuhan seorang pemimpin separatis Sikh, tampaknya tuduhan ini belum mendapatkan dukungan penuh dari sekutu-sekutunya. Tidak ada satupun dari negara-negara sekutu Kanada yang secara terbuka mengutuk India atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut.

Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Selandia Baru, yang membentuk aliansi berbagi intelijen “Lima Mata,” tidak mengutarakan dukungan terhadap tuduhan yang disampaikan oleh Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Meskipun mereka menyatakan kekhawatiran dan mendesak untuk penyelidikan penuh, tidak ada satupun dari negara-negara tersebut yang mengutuk India atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan separatis Sikh, Hardeep Singh Nijjar, di Kanada pada Juni lalu.

Konflik India vs kanada telah menempatkan negara-negara Barat dalam posisi yang canggung. Beberapa pakar mengatakan bahwa negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) berupaya meningkatkan hubungan dengan India sebagai upaya penyeimbang terhadap meningkatnya kekuatan dan ketegasan Tiongkok. India memiliki perekonomian yang berkembang pesat dan diyakini oleh banyak analis akan melampaui Jepang dan Jerman. Negara ini juga memiliki jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 1,4 miliar dan salah satu militer terbesar di dunia. Semua faktor ini menyulitkan negara-negara sekutu Kanada untuk bersuara lebih keras.

 

Pandangan Pakar Politik Terhadap India vs kanada

Sejumlah pakar mengungkapkan pandangannya tentang situasi ini. Stephanie Carvin, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Carleton di Ottawa, mengatakan bahwa India penting bagi negara-negara Barat sebagai penyeimbang terhadap Tiongkok, sedangkan Kanada tidak memiliki peranan yang sama. Menurutnya, “Hal ini benar-benar menempatkan Kanada di posisi offside dibandingkan negara-negara Barat lainnya.”

Janice Stein, seorang ilmuwan politik di Munk School of Global Affairs di Toronto, juga berpendapat bahwa negara-negara seperti Australia, AS, dan Inggris telah melakukan yang diharapkan dalam menangani konflik ini. Namun, kesepakatan perdagangan bebas menjadi salah satu fokus utama bagi India dan Inggris. Trudeau telah membahas pembunuhan Nijjar dengan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, dan Presiden AS, Joe Biden, dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam konteks ini, Chietigj Bajpaee, seorang pakar India di lembaga pemikir Chatham House di London, mengatakan bahwa Inggris berada dalam posisi sulit antara mendukung Kanada dan menentang India. Dia mengungkapkan, “Jika tidak ada bukti pasti mengenai keterlibatan India. saya pikir tanggapan Inggris kemungkinan besar akan tetap bungkam.”

 

Kasus pembunuhan Hardeep Singh Nijjar menjadi pukulan terbaru bagi hubungan diplomatik antara India dengan Kanada yang terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan konflik India vs kanada telah menyebabkan mereka saling mengusir diplomat, dan konflik ini juga berdampak pada perjalanan warga negara masing-masing. Di tengah ketegangan ini, negara-negara Barat akan memperhatikan perkembangan penyelidikan tuduhan Kanada terhadap India. Jika terdapat bukti-bukti kuat yang mendukung tuduhan tersebut, maka negara-negara Barat harus memilih antara mendukung Ottawa atau New Delhi. Keputusan ini akan mempengaruhi prinsip supremasi hukum dan politik internasional. Saat ini, dunia menantikan bagaimana perkembangan selanjutnya dari konflik ini, dan bagaimana peran AS dalam menyelesaikannya.

Berita Terkait

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?
Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker
Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya
Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi
Cak Imin Tolak Pembangunan IKN Jika Terpilih
Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara
Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah
Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:37

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:34

Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:23

Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:21

Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:17

Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara

Jumat, 1 Desember 2023 - 16:43

Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah

Jumat, 1 Desember 2023 - 15:49

Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Kamis, 30 November 2023 - 21:16

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah Indonesia Dilanda Banjir

Berita Terbaru