Ketegangan perang di Timur Tengah antara Hamas dan Israel semakin meningkat. Setelah saling serang dengan Lebanon, kini Israel serang Suriah. Serangan ini merupakan respons atas aksi Suriah yang sebelumnya mengirim rudal ke Israel. Pemerintah Suriah melaporkan bahwa Israel diduga menyerang dua bandara milik Suriah, termasuk bandara internasional di Aleppo dan Damaskus pada Kamis (12/10).
Serangan ini tidak hanya terbatas pada satu bandara, melainkan merusak landasan pendaratan di bandara utama di ibu kota Damaskus dan kota utara Aleppo. Efek dari serangan ini sangat signifikan, menyebabkan kedua bandara tersebut tidak dapat digunakan lagi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Israel serang Suriah di Hari Ke Enam Konflik Hamas-Israel
Sumber militer Suriah menyatakan bahwa serangan ini merupakan tindakan putus asa dari Israel, upaya untuk mengalihkan perhatian dari konflik dengan Hamas di Gaza. Selama serangan ini, penerbangan Mahan Air Iran yang hendak mendarat di Suriah terpaksa kembali ke Teheran.
Israel serang Suriah ini terjadi pada hari keenam saat Hamas dan Israel saling baku tembak, menyusul aksi ratusan anggota bersenjata Hamas yang menyerbu perbatasan Gaza ke Israel pada Sabtu lalu, mengakibatkan lebih dari 1.000 warga sipil tewas. Pernyataan ini juga datang saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Israel, dan hanya beberapa jam setelah Presiden Iran, Ebrahim Raisi, melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Suriah, Bashar al-Assad, meminta negara-negara Arab dan Islam untuk bersatu dalam menghadapi Israel.
Selama lebih dari satu dekade perang di Suriah, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap negara tetangganya di utara. Mereka khususnya menargetkan pasukan yang didukung oleh Iran, serta pejuang Hizbullah dan posisi militer Suriah. Meskipun Israel jarang memberikan komentar resmi mengenai serangan-serangan ini, namun mereka telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran, musuh bebuyutan mereka yang mendukung pemerintahan Assad, memperluas pengaruhnya di Suriah. Sementara itu, Iran yang juga menjadi pendukung Hamas, merayakan serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu. Namun, mereka bersikeras bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa Israel menganggap Suriah dan Iran sebagai pendukung Hamas. Maka dari itu Israel serang Suriah. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum memberikan komentar lebih lanjut terkait serangan ini. Pada Selasa, Israel mengambil tindakan menembakkan artileri dan mortir ke arah Suriah sebagai respons atas peluru yang diluncurkan oleh tetangganya ke wilayah Israel.
Ketegangan semakin meningkat antara Israel dan negara-negara di sekitarnya, terutama setelah serangan tak terduga Hamas ke wilayah Israel dari Jalur Gaza Palestina pada Sabtu (7/10). Konflik ini juga telah melibatkan kelompok militan Lebanon, Hizbullah, yang memperbesar kekhawatiran atas stabilitas politik di Timur Tengah.
Kekhawatiran akan melebarnya konflik ini telah diutarakan oleh beberapa negara, termasuk Arab Saudi. Raja Salman bin Abdulaziz menegaskan bahwa kerajaannya akan melakukan upaya lebih besar dengan dukungan regional dan internasional untuk mengakhiri eskalasi di Gaza dan sekitarnya, serta mencegah penyebaran konflik ke wilayah tersebut.
Israel serang Suriah, AS Ingatkan Iran
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memberikan peringatan kepada Iran. Ia menekankan agar Iran berhati-hati setelah serangan Hamas terhadap Israel. Intelijen AS menyatakan bahwa pemimpin Iran terkejut dengan serangan ini, namun Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengungkapkan bahwa Iran telah terlibat dalam mendukung Hamas selama beberapa dekade.
Biden menggambarkan serangan Hamas sebagai “kekejaman murni” dan menyebutnya sebagai serangan paling mematikan terhadap orang Yahudi sejak Holokaus. Namun, Hamas sendiri memandang serangan mereka sebagai bentuk balasan terhadap ketidakadilan yang telah dirasakan oleh warga Palestina selama ini.
Mahan Air, maskapai penerbangan Iran, telah terbukti mengangkut senjata, operasi, dan dana untuk Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan Hizbullah. Bandara Internasional Damaskus dan Bandara Internasional Aleppo telah menjadi titik pusat penggunaan oleh Iran untuk melakukan transfer senjata, peralatan militer, dan menjalankan operasi terkait ke proksinya di wilayah tersebut, yang meliputi dukungan terhadap kelompok seperti Hizbullah. Tindakan ini telah menjadi bagian dari strategi Iran dalam memperluas pengaruhnya di kawasan tersebut, serta mendukung sekutu-sekutunya dalam konflik yang terus berlangsung di Suriah.
Konflik bersenjata antara Israel dan Hamas telah memakan banyak korban, tidak hanya warga Palestina tetapi juga warga Israel. Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 770 warga Palestina tewas, dengan sekitar 140 di antaranya adalah anak-anak dan 120 lainnya merupakan wanita. Di wilayah Tepi Barat, tercatat sedikitnya 18 orang tewas dan 100 lainnya mengalami luka-luka.
Penghargaan terhadap serangan besar-besaran Hamas datang dari kelompok Hizbullah di Lebanon. Mereka menyebut serangan tersebut sebagai pesan kepada negara-negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Hizbullah juga menyerukan masyarakat Arab dan Muslim di seluruh dunia untuk menyatakan dukungan mereka kepada Hamas dan rakyat Palestina.
Situasi di Timur Tengah semakin tegang dengan eskalasi konflik Israel serang Suriah yang melibatkan Israel, Hamas, Suriah, dan Iran. Kondisi ini membutuhkan upaya besar dari komunitas internasional untuk mencari solusi damai dan mengakhiri pertumpahan darah yang terjadi di wilayah tersebut.