Kebakaran Hutan dan lahan telah meresahkan masyarakat di sekitar dua gunung terkenal di Kabupaten Pasuruan, yaitu Gunung Arjuno dan Gunung Bromo. Kedua gunung ini berada di wilayah selatan Pasuruan, dan kebakaran yang terjadi mengancam ekosistem alam serta keamanan penduduk di sekitarnya. Di dalam artikel ini, kami akan mengulas tuntas perkembangan terbaru mengenai upaya pemadaman dan juga penanggulangan kebakaran di kedua gunung tersebut.
Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno dan Penanganannya
Gunung Arjuno, yang berada di wilayah Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mengalami hutan terbakar dan lahan yang cukup parah. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) telah bergerak dengan cepat untuk mengatasi situasi ini. Adhy Karyono selaku Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, melakukan peninjauan di lokasi kebakaran pada hari Jumat, tanggal 8 September 2023.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasil peninjauan tersebut menunjukkan bahwa Kebakaran Hutan di Kawasan Gunung Arjuno-Welirang telah berhasil dikendalikan secara umum. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa titik sisa bara api yang masih harus ditangani. Sekda Adhy, mengapresiasi kerja sama dari berbagai pihak, termasuk relawan, BPBD, TNI, Polri, dan juga masyarakat sekitar dalam upaya pemadaman kebakaran ini.
Selain bantuan personel, BNPB juga menyediakan berbagai peralatan untuk membantu dalam proses pemadaman, termasuk dana siap pakai, paket sembako, dan juga peralatan pemadam kebakaran seperti pompa air. Selain itu, BNPB menerjunkan helikopter, Water Booming dengan kapasitas besar untuk membantu proses pemadaman dari udara.
Adhy juga menyampaikan bahwa pemadaman di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dapat dilakukan dengan lebih mudah karena akses jalur darat yang baik. Namun, di Gunung Arjuno-Welirang, akses jalur darat lebih terbatas, sehingga pemadaman dilakukan dengan berbagai strategi, termasuk penggunaan helikopter.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengapresiasi sinergitas yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam upaya pemadaman kebakaran di Gunung Arjuno-Welirang. Selain operasi darat, BNPB juga menggunakan helikopter untuk melakukan pemadaman dari udara. Hal ini menjadi salah satu upaya untuk memastikan bahwa kebakaran dapat segera terkendali.
Kebakaran Hutan di Gunung Bromo dan Penanganannya
Selain Gunung Arjuno, Gunung Bromo juga menjadi sorotan karena Kebakaran Hutan dan lahan yang terjadi di sekitarnya. Kebakaran ini dimulai sejak 29 Agustus 2023 dan berdampak pada kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Pada awalnya, api muncul di padang rumput savana wilayah Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Kemudian, kebakaran meluas ke Pegunungan Pusung Malang dan kawasan Gunung Ringgit, Kabupaten Probolinggo. Upaya pemadaman dilakukan dengan intensitas yang sangat tinggi, dan akses pintu masuk ke kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) sempat ditutup untuk keamanan wisatawan.
Meskipun akses pintu masuk telah dibuka kembali, upaya pemadaman masih terus dilakukan di wilayah selatan View Point Penanjakan, Kawasan Gunung Bromo. Luas area terdampak kebakaran di Gunung Bromo mencapai lebih dari 1200 hektar.
Sinergi Antara Pemerintah dan Masyarakat
Kondisi cuaca yang panas dan angin kencang membuat upaya pemadaman kebakaran menjadi lebih sulit dari semestinya. Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan untuk berhati-hati dan waspada terhadap potensi penyebab kebakaran. Bahkan, kebakaran dapat dipicu oleh sekecil apa pun, seperti puntung rokok atau aktivitas wisata yang tidak hati-hati.
Upaya Pemadaman
Meskipun kondisi kebakaran di Gunung Arjuno dan Gunung Bromo terkendali, pemadaman masih terus dilakukan. Tim gabungan telah bekerja keras untuk memastikan bahwa titik api benar-benar padam. Metode pemadaman melalui penggunaan helikopter, terutama dengan helikopter water bombing, telah menjadi salah satu strategi yang efektif dalam upaya penanganan kebakaran ini.
Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan juga berencana melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan helikopter water bombing tambahan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan membesarnya kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Letjen TNI Suharyanto, bahkan turun langsung ke lapangan untuk memantau perkembangan kebakaran di Gunung Arjuno. Helikopter water bombing digunakan untuk memadamkan api dari udara, memperkuat upaya pemadaman di darat. Upaya yang serius ini diapresiasi oleh berbagai pihak, dan sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat sekitar menjadi kunci dalam menangani kebakaran ini.
Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno dan Gunung Bromo telah mengancam ekosistem alam dan keamanan penduduk atau masyarakat di sekitarnya. Namun, berkat upaya kerja keras dari berbagai pihak dan koordinasi yang baik, situasi ini mulai terkendali. Pemadaman terus dilakukan dengan berbagai metode, termasuk penggunaan helikopter water bombing. Inilah pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat sekitar dalam mengatasi bencana alam seperti ini tidak dapat diabaikan. Semoga kebakaran ini segera dapat diatasi sepenuhnya, dan alam sekitar Gunung Arjuno dan Gunung Bromo dapat pulih kembali.