Kebakaran yang melanda permukiman padat di Jalan Jatayu 1, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/10/2023) telah menjadi berita besar yang mengguncang warga sekitar. Kebayoran lama Jaksel kebakaran mengakibatkan banyak rumah warga terbakar, menyebabkan kerugian material yang signifikan.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda, dengan tegas mengemukakan dugaannya mengenai penyebab terjadinya kebakaran. Saat peristiwa tragis ini terjadi di malam hari, ia menyampaikan, “Dugaan penyebab kebakaran adalah orang nabun (bakar sampah).” Meskipun telah berlalu sejumlah waktu sejak insiden tersebut, namun hingga saat ini, belum dapat dipastikan dengan pasti jumlah kerugian material yang terjadi akibat kebakaran tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kronologi Kebayoran Lama Jaksel Kebakaran
Pada sore hari sekitar pukul 17.15 WIB, Jalan Jatayu No. 27 RT 008 RW 04, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menjadi lokasi kebakaran tersebut. Permukiman padat penduduk di kawasan ini menjadi saksi bisu dari kobaran api yang membara. Tampaknya, api yang pertama kali muncul berasal dari sebuah lapak. Menurut salah satu warga yang terdampak, Iti (62), kebakaran ini terjadi tiba-tiba saat dirinya baru saja selesai memasak. Iti, seorang pedagang gado-gado yang tinggal di rumah semipermanen di area tersebut, mengatakan bahwa ia tidak tau, tiba-tiba dari bagian belakang, api sudah berkobar dengan ganas. Sensasi kaget melanda iti, terutama karena kejadian ini terjadi sekitar pukul lima sore, saat iti baru saja menyelesaikan persiapan untuk berdagang gado-gado. Ketika api tiba-tiba berkobar, dia merasakan ketakutan yang luar biasa. Dalam kondisi panik, dia melakukan segala yang dia bisa untuk melindungi keluarganya dan hanya berhasil membawa sebuah gerobak yang biasa digunakan untuk menjual makanannya.
Segera setelah itu, kobaran api dengan cepat merambat dan menghanguskan sejumlah rumah warga di sekitarnya. Tidak kurang dari 124 unit rumah warga dilaporkan terbakar akibat peristiwa ini. Meskipun kerugian materi cukup besar, yang patut disyukuri adalah tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden kebakaran ini. Hal ini menunjukkan tanggapnya warga dan petugas dalam menghadapi situasi darurat ini.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, telah memberikan konfirmasi yang mengindikasikan bahwa tidak kurang dari 200 orang yang terdampak oleh peristiwa Kebayoran lama Jaksel kebakaran telah diungsikan. Dengan tegas, ia menyampaikan, “Update informasi sementara, 200 orang mengungsi.” Hal ini menjadi bukti konkret akan dampak sosial yang sangat signifikan dari insiden kebakaran ini terhadap komunitas sekitar.
Proses pemadaman kebakaran tidaklah mudah. Kendala utama yang dihadapi oleh petugas pemadam kebakaran adalah masalah pasokan air yang jauh dari lokasi. Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kadis Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, secara jujur mengakui hambatan yang mereka hadapi selama proses pemadaman . Ia menjelaskan, “Kendala yang kami hadapi, airnya. Aksesnya sangat jauh.” Situasi ini mengakibatkan upaya pemadaman mengalami kendala yang cukup signifikan. Namun, dengan semangat dan determinasi yang kuat, tim akhirnya berhasil mengatasi hambatan tersebut. Satriadi menekankan, “Yang jelas sekarang sudah dapat air, tinggal proses pemadaman saja,” menunjukkan bahwa kini mereka telah berhasil mengatasi kendala pasokan air dan dapat fokus pada upaya memadamkan api dengan lebih efektif.
Pemadaman api dilakukan dengan melibatkan 40 unit mobil pemadam kebakaran berserta 164 personel pemadam yang dikerahkan menuju lokasi. Upaya ini berhasil memadamkan api setelah lebih dari 5 jam berjuang. Humas Pemadam Jakarta menyatakan bahwa api berhasil dipadamkan pada pukul 23.55 WIB. Meskipun api telah berhasil dipadamkan, penyelidikan lebih lanjut tetap diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dari Kebayoran lama Jaksel kebakaran. Selama proses pemadaman berlangsung, banyak warga yang datang berkumpul di sekitar lokasi kebakaran. Mereka tidak hanya menjadi saksi mata dari peristiwa tragis ini tetapi juga berusaha menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Barang-barang elektronik seperti televisi, dispenser, lemari baju, kulkas, dan mesin cuci menjadi prioritas untuk diselamatkan.
Petugas pemadam kebakaran, bersama dengan pihak kepolisian, melakukan upaya terkoordinasi untuk mengelola dan mengatur kerumunan warga yang terus berdatangan ke lokasi kejadian Kebayoran lama Jaksel kebakaran. Mereka dengan tegas mengingatkan para penduduk, terutama anak-anak kecil, untuk menjauhi area kebakaran, hal ini bertujuan agar proses pemadaman dapat berlangsung dengan lancar dan tentu saja, dalam keadaan yang aman bagi semua pihak yang terlibat dalam upaya penanganan kebakaran ini.
Kebayoran lama Jaksel kebakaran menyoroti pentingnya kesigapan dalam menghadapi kebakaran di permukiman padat penduduk. Kesigapan petugas pemadam kebakaran dan kerja sama dari warga sekitar adalah faktor kunci yang mencegah tragedi ini berujung lebih buruk. Meskipun kerugian materi tidak dapat dihindari, yang terpenting adalah tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Semoga masyarakat sekitar dapat segera pulih dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk memulihkan kehidupan mereka setelah peristiwa ini.