Pagi yang cerah pada Jumat, tanggal 10 November, menjadi saksi dari kehebohan yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, ketika rangkaian KA Feeder Kereta Cepat Whoosh anjlok di Bandung. Insiden ini tidak disangka-sangka dan terjadi sekitar pukul 07.27 WIB di wilayah wesel emplasemen Stasiun Bandung.
Dalam unggahan di media sosial, terlihat gerbong kereta keluar jalur, namun masih berdiri tegak tanpa terguling. Foto-foto kejadian tersebar luas, memperlihatkan sejumlah petugas yang berusaha menangani situasi tersebut.
Kereta Cepat Whoosh Anjlok Di Bandung: Tak Ada Korban
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Mahendro Trang Bawono, membenarkan peristiwa anjlok ini. Ia menjelaskan bahwa kejadian terjadi saat KA Feeder sedang dalam proses langsir atau berpindah jalur rel menuju Depo Lokomotif Bandung. Beruntung, saat kejadian, kereta tidak membawa penumpang dan dalam keadaan kosong.
Dalam wawancaranya, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, yaitu Mahendro Trang Bawono, dengan penuh klarifikasi dan jelasnya menjelaskan bahwa insiden anjlokan pada rangkaian KA Feeder tidak lain disebabkan oleh keterlibatan dua as roda yang mengalami insiden ketika kereta sedang menjalani proses langsir menuju Depo Lokomotif Bandung dari jalur 7 Stasiun Bandung. Meskipun Kereta Cepat Whoosh anjlok di Bandung, Mahendro dengan tegas menegaskan bahwa tidak ada penumpang yang berada di dalam kereta pada saat kejadian, mengingat kondisi tersebut terjadi ketika kereta sedang dalam fase perpindahan jalur dan belum berada dalam kondisi beroperasi normal. Seiring dengan penjelasannya, ia memberikan penekanan pada fakta bahwa keamanan dan keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama, dan peristiwa ini hanya terjadi dalam konteks pergerakan dan pengalihan jalur di area Stasiun Bandung.
Petugas Atasi Dengan Cekatan
Dalam penanganan kejadian tersebut, KAI Daop 2 Bandung berhasil menangani insiden dalam waktu sekitar 45 menit. Ketika pukul 09.10 WIB tiba, tim penanggulangan insiden berhasil mengembalikan situasi menjadi terkendali sepenuhnya, sementara jalur rel mengalami proses normalisasi yang bertujuan untuk memastikan bahwa perjalanan selanjutnya dapat berlangsung dengan aman dan tanpa hambatan yang merugikan.
Sejumlah petugas terlihat hadir di lokasi kejadian Kereta Cepat Whoosh anjlok di Bandung, seperti yang terlihat dalam postingan foto yang diunggah di media sosial oleh salah satu netizen dengan akun @sakura_tajo. Walaupun kejadian anjloknya KA Feeder Kereta Cepat Whoosh ini terjadi secara mendadak dan mengejutkan, Mahendro Trang Bawono sebagai Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung memberikan jaminan bahwa insiden tersebut tidak berdampak pada kelancaran pelayanan penumpang maupun perjalanan kereta api lainnya. Dalam upayanya untuk mengembalikan jalur rel ke kondisi normal, tim PT KAI Daop 2 Bandung tengah melakukan proses menormalisasi jalur, sehingga nantinya jalur tersebut dapat dilewati kembali dengan aman dan selamat, demikian disampaikan Mahendro kepada pihak media. Meski begitu, penyebab pasti dari kejadian ini masih dalam tahap investigasi.
Kendati demikian, manajemen PT KAI dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA turut berperan aktif dalam mencari tahu penyebab anjlokan KA Feeder tersebut. Proses investigasi tersebut dilakukan bersamaan dengan penanganan insiden untuk memastikan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api di masa mendatang.
Selama proses investigasi Kereta Cepat Whoosh anjlok di Bandung, Mahendro menyatakan bahwa seluruh layanan kereta, baik KA Feeder maupun KA jarak jauh, tetap berjalan normal. Anjlokan terjadi di antara jalur 7 dan 8, yang khusus digunakan untuk jalur menuju depo lokomotif. Oleh karena itu, kejadian ini tidak memberikan dampak signifikan pada layanan kereta api yang beroperasi di jalur tersebut.
Kontribusi positif dari PT KAI Daop 2 Bandung dalam penanganan kejadian ini menjadi sorotan utama. Meskipun terjadi kejadian tak terduga yang mengejutkan, namun tim petugas dari perusahaan ini berhasil menunjukkan respons yang cepat dan efektif dalam mengatasi situasi darurat yang muncul. Keberhasilan mereka dalam menanggapi insiden ini dengan sigap mencerminkan tingkat kesiapan yang tinggi dalam menghadapi berbagai insiden yang mungkin terjadi di lintasan kereta api.
Dalam menghadapi situasi darurat seperti anjloknya rangkaian KA Feeder Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Bandung, koordinasi dan kerjasama yang baik antara petugas di lapangan menjadi kunci kesuksesan dalam menangani masalah dengan baik. Diperlukan sinergi yang efektif antara berbagai unsur tim agar penanganan insiden dapat dilakukan secara optimal. Kemampuan tim dalam merespon dengan cepat dan efektif tidak hanya bertujuan untuk mengamankan situasi saat ini tetapi juga untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul pada pelayanan dan perjalanan kereta api secara keseluruhan.
Dengan insiden Kereta Cepat Whoosh anjlok di Bandung, diharapkan pihak terkait dapat segera melakukan identifikasi menyeluruh terhadap faktor-faktor yang menyebabkan kejadian tersebut, dan segera mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk memastikan bahwa situasi serupa tidak akan terulang di masa depan. Penting untuk menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan penumpang harus senantiasa diutamakan sebagai fokus utama dalam seluruh aspek operasional kereta cepat. Oleh karena itu, setiap insiden, termasuk anjlokan KA Feeder ini, harus dijadikan sebagai kesempatan untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem serta prosedur keselamatan, dengan tujuan agar dapat terus meningkatkan standar keselamatan dan keamanan dalam pengoperasian kereta cepat.