Minggu (15/10/2023) sore hingga malam hari, Muntilan, Kabupaten Magelang, menjadi saksi peristiwa yang mengejutkan. Bentrokan antarkelompok terjadi di beberapa titik di Muntilan, yang berujung pada perusakan dan gangguan serius terhadap arus lalu lintas. Zaenal Arifin, selaku Bupati Magelang merasa prihatin dan turun tangan dalam upaya meredakan situasi kerusuhan di Muntilan yang semakin memanas.
Ketegangan dimulai sejak pagi hingga sore hari ketika sejumlah kelompok massa berkumpul di Lapangan drh Soepardi, Kabupaten Magelang. Pada pukul 15.00 WIB, salah satu kelompok massa selesai dengan acaranya dan memulai perjalanan pulang. Sayangnya, dalam perjalanan pulang inilah, kelompok massa ini bersinggungan dengan kelompok lain, dan dari sinilah kesalahpahaman pun pecah. Akibatnya, terjadilah gesekan di lapangan yang akhirnya berubah menjadi kerusuhan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kronologi Kejadian Kerusuhan Di Muntilan
Minggu yang seharusnya damai dan tenteram, namun menjadi hari yang gelap karena kerusuhan ini. Video yang beredar di media sosial menunjukkan warga berkumpul di jalan, menyaksikan insiden kerusuhan yang sangat memprihatinkan. Kobaran api membara tinggi di kejauhan, menggambarkan sejauh mana situasinya sudah memanas.
Menurut informasi yang beredar di media sosial, kerusuhan di Muntilan ini bukanlah peristiwa singkat. Mulai dari siang hingga malam hari, situasi di Muntilan terus memanas. Jalan utama yang menghubungkan Magelang dengan Semarang dan Yogyakarta menjadi saksi bisu kerusuhan ini. Lalu lintas terhenti, aparat kepolisian berusaha keras untuk meredakan massa yang semakin tergila-gila.
Bupati Magelang, Zaenal Arifin, prihatin dengan memburuknya situasi. Bersama dengan forkompimda, ia menyatakan keprihatinannya atas peristiwa ini dan segera berkoordinasi dengan Kapolresta dan Dandim untuk mencari solusi. Dalam video yang beredar, terlihat kelompok massa yang diduga dari Laskar PDIP dari Muntilan sedang dalam perjalanan menuju Yogyakarta. Di perjalanan, mereka terlibat dalam beberapa bentrokan dengan massa Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) PPP dan warga sekitar. Bentrokan berulang kali terjadi, dan hal ini semakin meresahkan. Massa saling melempar batu dan benda tumpul lainnya, merusak sepeda motor dan bahkan rumah warga. Keadaan menjadi semakin kacau, dan diperlukan tindakan cepat untuk meredakan situasi.
Menurut Bupati Zaenal Arifin, pemerintah daerah telah melakukan mediasi dan membantu dalam penyelesaian konflik ini. Setelah beberapa jam berlalu, situasi yang tegang berhasil diatasi tanpa menimbulkan korban jiwa, namun beberapa kendaraan menjadi korban dari peristiwa anarkis tersebut. Upaya pertama adalah menangani kemacetan lalu lintas yang parah akibat kerusuhan ini.
Akibat Kerusuhan Di Muntilan
Peristiwa ini tidak hanya menciptakan kerusuhan, tetapi juga menyebabkan kerusakan yang signifikan. Massa yang terlibentur di jalan-jalan Muntilan melakukan tindakan merusak, termasuk memukul kaca mobil dengan tongkat dan melempar batu. Sebanyak 11 sepeda motor menjadi korban dari amukan massa ini. Selain itu, kaca pada dua rumah dan satu bangunan panti asuhan juga pecah.
Situasi yang semakin memanas memaksa Bupati Magelang dan aparat kepolisian untuk segera mengambil tindakan. Mereka berusaha keras untuk mengatasi kerusuhan di Muntilan ini dan menghindari lebih banyak kerugian. Dalam sebuah pernyataan, Bupati Zaenal Arifin memastikan bahwa pihaknya akan melakukan mediasi antara kedua kelompok yang terlibat dalam bentrokan. Ia berharap situasi ini tidak akan terulang lagi dan meminta maaf kepada masyarakat, terutama para pengguna jalan yang terganggu oleh peristiwa ini.
Bupati Zaenal Arifin menegaskan bahwa langkah utama yang harus diambil saat ini adalah mengurai kemacetan lalu lintas yang terjadi akibat kerusuhan tersebut. Kemudian, langkah selanjutnya adalah melakukan mediasi antara kedua kelompok yang berseteru. Pemerintah daerah akan memfasilitasi mediasi ini agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di wilayah Kabupaten Magelang.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga, khususnya kepada para pengendara yang terganggu oleh peristiwa ini. Kabupaten Magelang, yang selama ini dikenal sebagai wilayah yang damai dan sejuk, menjadi tidak elok karena insiden ini. Berita tentang kerusuhan ini sudah menyebar ke mana-mana, dan Bupati berharap agar situasi seperti ini tidak terulang di masa depan.
Dengan situasi yang semakin kondusif, pihak kepolisian dan aparat terkait sedang melakukan pendataan terkait kerugian yang ditimbulkan akibat bentrokan massa ini. Sejumlah anggota dari TNI, Polri, dan Satpol PP masih menjaga ketat lokasi kejadian, mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusuhan lebih lanjut.
Kapolresta Magelang Kombes Pol. Ruruh Wicaksono menjelaskan bahwa kerusakan masih dalam proses pendataan, dan hingga saat ini belum ada laporan tentang korban jiwa atau luka. Pihak berwenang sangat fokus pada pemulihan keadaan dan mencegah agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Saat insiden Kerusuhan di Muntilan ini terjadi, Bupati Magelang dan para aparat kepolisian berusaha keras untuk mengembalikan perdamaian. Mereka berharap bahwa mediasi antara kedua kelompok yang terlibat dalam bentrokan dapat menghasilkan kesepakatan yang memuaskan. Semua pihak berharap agar kejadian serupa tidak akan terulang dan wilayah Kabupaten Magelang dapat kembali menjadi tempat yang aman dan damai bagi seluruh warganya.