Kanker payudara, meskipun termasuk dalam jenis kanker yang serius. Namun kanker payudara dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat. Penting bagi setiap individu untuk menerapkan gaya hidup sehat sebagai upaya pencegahan, namun deteksi dini kanker payudara juga merupakan langkah krusial. Semakin cepat sel kanker payudara terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhan.
Pemeriksaan ke dokter sering kali baru dilakukan setelah gejala muncul, namun banyak perempuan yang mengidap kanker payudara tanpa menunjukkan gejala apapun. Oleh karena itu, penyaringan atau screening kanker payudara sangatlah penting. Salah satu metode screening yang terbukti efektif adalah mammografi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Tips Berikut Ini
Diagnosis kanker payudara yang terlambat akan membatasi pilihan tindakan medis yang dapat dilakukan. Kesadaran masyarakat memainkan peran kunci dalam upaya deteksi dini ada atau tidak adanya kanker payudara pada tubuh masing – masing. Namun, masih banyak yang belum mengetahui cara melakukan deteksi ini. Hingga saat ini, mammografi tetap menjadi metode screening kanker payudara paling efektif. Kombinasi dengan deteksi manual juga dapat meningkatkan keakuratannya.
Maka dari itu, tidak ada alasan untuk menunda pemeriksaan payudara. Lakukan deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS).
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah metode untuk mendeteksi kelainan pada payudara sedini mungkin. Tujuannya adalah untuk menemukan benjolan atau tanda-tanda lain pada payudara agar tindakan dapat dilakukan secepatnya. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan sendiri di rumah setiap bulan, terutama bagi wanita berusia 20 tahun ke atas. Bagi yang masih menstruasi, lakukan pemeriksaan pada hari ke-7 hingga ke-10, dihitung sejak hari pertama menstruasi. Sedangkan bagi yang sudah menopause, lakukan setiap bulan pada tanggal yang sama.
Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian saat melakukan SADARI:
- Teraba benjolan.
- Penebalan kulit.
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara.
- Pengerutan kulit payudara.
- Keluar cairan dari puting payudara.
- Pembengkakan lengan atas.
- Teraba benjolan pada ketiak atau sekitar leher.
Langkah-langkah melakukan SADARI:
- Perhatikan payudara Anda dengan seksama di depan cermin sambil meletakkan kedua lengan lurus ke bawah.
- Angkat kedua lengan ke atas dan tekan ke arah depan untuk menegangkan otot dada.
- Lakukan perabaan pada kedua payudara dengan gerakan memutar, dari atas ke bawah, dan sebaliknya.
- Periksa apakah terdapat keluaran cairan yang tidak normal di sekitar puting payudara.
- Lakukan pemeriksaan saat berbaring dengan tangan kiri di bawah kepala.
- Berilah perhatian khusus pada bagian atas tepi luar dekat lipat ketiak.
Penting untuk mengetahui batas-batas payudara agar seluruh payudara dapat diraba secara berurutan dan sistematis sehingga tidak ada bagian yang terlewatkan.
Batas-batas payudara:
- Batas atas: 1-2 jari di bawah tulang selangka.
- Batas bawah: Garis lingkar kulit bawah payudara.
- Batas terluar: Garis tengah ketiak ke arah bawah.
- Batas terdalam: Garis tengah ruas dada.
Jika ditemukan kelainan atau perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Selain melakukan SADARI, disarankan untuk melakukan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) oleh dokter yang kompeten. Seringkali, benjolan baru terdeteksi saat sudah berukuran cukup besar, itulah mengapa pemeriksaan oleh dokter sangatlah penting.
Selain SADARI dan SADANIS, pemeriksaan dengan menggunakan USG payudara dan mammografi juga sangat dianjurkan. Hasil dari kedua tes ini dapat saling melengkapi data untuk deteksi dini kanker payudara.
Mammografi adalah suatu teknik pemeriksaan medis yang menggunakan sinar-X dengan dosis rendah guna memvisualisasikan struktur internal payudara dengan tujuan mendeteksi potensi keberadaan sel-sel kanker yang mungkin ada dalam jaringan payudara. Rutin melakukan mammografi tiap tahun dapat membantu mendeteksi kanker payudara pada stadium awal. Meskipun bukan metode yang sempurna, mammografi tetap menjadi alat penting dalam deteksi dini kanker payudara.
Jika Anda memiliki jaringan payudara yang padat, maka USG payudara seringkali menjadi pilihan yang lebih disarankan karena mammografi mungkin tidak dapat menembusnya dengan efektif. Bila Anda sedang hamil, USG juga kerap jadi pilihan alih-alih mammografi karena tak menggunakan radiasi yang berbahaya bagi janin.
Pemeriksaan ini melibatkan proses menempelkan payudara pada perangkat khusus yang akan menginspeksi keadaan jaringan payudara secara mendalam. Hasil dari prosedur mammografi akan memberikan gambaran apakah ada kelainan atau tidak. Selain itu, cara alternatif dalam pendeteksian kanker payudara adalah dengan menggunakan USG atau ultrasonografi, sebuah metode yang mirip dengan penggunaan USG pada pemeriksaan kehamilan. Tapi USG payudara tidak secara khusus bisa menjadi metode screening karena kemungkinannya besar luput mendeteksi tanda awal kanker. Salah satu tanda awal dari temuan kanker payudara melalui USG adalah adanya deposit kalsium kecil atau yang dikenal dengan sebutan mikrokalsifikasi.
Dalam menjaga kesehatan payudara Anda, deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan pemeriksaan secara rutin dan mengkonsultasikan dengan dokter mengenai metode deteksi yang sesuai untuk kondisi Anda. Deteksi dini adalah kunci untuk mengatasi kanker payudara dengan lebih efektif. Dengan melakukan langkah-langkah ini, Anda dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan memastikan kualitas hidup yang lebih baik.