Kim Jong Un kunjungi Rusia menjadi pembicaraan hangat di tengah peperangan antara Rusia dan Ukraina. Dalam keterangan yang ada, Kim Jong Un datang ke Rusia untuk melakukan kunjungan resmi. Kunjungan ini tentunya menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan kerja sama lebih lanjut antara Korea Utara dan Rusia. Lalu Bagaimana perjalanan Kim Jong Un, pertemuan dengan Vladimir Putin, topik utama pembicaraan mereka, serta dampaknya terhadap geopolitik global.
Hubungan Korea Utara dan Rusia
Korea Utara dan Rusia telah menjalin kerja sama selama beberapa dekade, dimulai sejak era Uni Soviet yang memberikan dukungan kepada Korea Utara selama Perang Korea (1950-1953). Meskipun hubungan mengalami fluktuasi pasca-pembubaran Uni Soviet, kolaborasi antara keduanya terus berlanjut dalam berbagai sektor termasuk perdagangan, ekonomi, dan kerja sama militer. Dalam ranah diplomasi, Korea Utara dan Rusia mempertahankan hubungan diplomatik yang stabil dengan sering kali melakukan pertukaran kunjungan tingkat tinggi, termasuk di antara para pemimpin negara. Sebagai contoh, pertemuan antara Kim Jong Un dan Vladimir Putin pada tahun 2019 mencerminkan signifikansi dari interaksi diplomatik ini. Terlepas dari tidak sekuatnya hubungan Korea Utara dengan sekutu-sekutu tradisional seperti Tiongkok, keterlibatan Rusia tetap menjadi faktor penting dalam dinamika geopolitik kawasan Asia Timur.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedatangan Kim Jong Un
Berdasarkan berita yang ada, Kim Jong Un tiba di Rusia dengan menggunakan kendaraan pribadi pada hari Senin, 11 September 2023. Nyatanya hal ini adalah sebuah kunjungan yang sangat diantisipasi oleh banyak pihak. Ini adalah kunjungan pertamanya ke luar negeri dalam lebih dari empat tahun dan pertama kali sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. Kedatangannya menimbulkan pertanyaan besar tentang tujuannya dan apakah akan ada perkembangan signifikan dalam hubungan antara Korea Utara dan Rusia.
Kerja Sama Militer Tujuan Utama Kim Jong Un Kunjungi Rusia
Pertemuan antara presiden Korea Utara, Kim Jong Un dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, diadakan di suatu tempat yang belum diungkapkan secara resmi. Namun, pertemuan ini diyakini merupakan kunjungan berskala penuh yang mencerminkan pentingnya hubungan antara kedua negara. Salah satu topik utama pembicaraan mereka adalah kerja sama militer dan ekonomi yang lebih besar. Dalam delegasinya, Kim Jong Un dibantu oleh sejumlah pejabat senior, termasuk Direktur Departemen Industri Amunisi Jo Chun Ryong.
Salah satu hal yang mencolok dalam kunjungan ini adalah spekulasi mengenai kemungkinan Korea Utara memasok senjata ke Rusia, khususnya dalam konteks konflik di Ukraina. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa Rusia telah membujuk Korea Utara untuk menjual senjata kepada Moskow guna memenuhi kebutuhan perang di Ukraina. Hal ini terjadi karena Rusia telah diisolasi oleh negara-negara Barat melalui sanksi internasional yang membuatnya sulit mendapatkan persenjataan dan bahan amunisi.
Michael Madden, seorang ahli kepemimpinan Korea Utara di Stimson Center, menyatakan, “Kehadiran Jo Chun Ryong menandakan bahwa Korea Utara dan Rusia tengah mempertimbangkan kesepakatan pembelian amunisi.” Meskipun kedua negara telah membantah tuduhan sebelumnya tentang kesepakatan jual beli senjata, ada kekhawatiran di kalangan negara Barat dan Amerika Serikat bahwa transfer senjata dari Korea Utara ke Rusia dapat memicu sanksi.
Tanggapan Amerika Serikat (AS) Perihal Kim Jong Un Kunjungi Rusia
Tanggapan dari Amerika Serikat terhadap potensi pasokan senjata dari Korea Utara ke Rusia untuk digunakan dalam konflik Ukraina sangat ketat. Menurut Departemen Luar Negeri AS, Putin digambarkan sebagai “putus asa” dalam menghadapi konflik di Ukraina dan memperingatkan bahwa kesepakatan senjata apa pun dapat memicu sanksi AS (Amerika Serikat). Sementara spekulasi tentang kerja sama senjata terus berkembang akibat dari Kim Jong Un Kunjungi Rusia kali ini. masih belum jelas jenis senjata apa yang mungkin dipasok oleh Korea Utara ke Rusia dalam skenario terburuk. Namun, laporan intelijen AS sebelumnya mengindikasikan bahwa Rusia berencana untuk membeli peluru artileri tambahan dari Korea Utara. Hal ini bisa menjadi perkembangan yang sangat sensitif mengingat ketegangan yang ada dalam hubungan antara Rusia, Ukraina, dan negara-negara Barat.
Ada Hal Lain Yang Dibicarakan ?
Dalam acara Kim Jong Un Kunjungi Rusia ini, Kim Jong Un dan Vladimir Putin juga membahas kerja sama tentang ekonomi yang lebih dalam antara kedua negara. Mereka berdua mungkin berusaha untuk mengatasi isolasi internasional yang meningkat akibat invasi Rusia ke Ukraina dan program rudal balistik serta senjata nuklir Korea Utara.
Kim Jong Un Kunjungi Rusia merupakan salah satu peristiwa yang sangat penting dalam dinamika geopolitik global. Ini menunjukkan bahwa Korea Utara masih berusaha memainkan peran penting di panggung dunia dan mencari dukungan internasional, terutama dalam konteks ketegangan regional yang terus berlanjut. Sementara dunia terus memantau perkembangan hubungan antara Korea Utara dan Rusia, satu hal yang pasti adalah bahwa kunjungan ini telah menggugah perhatian banyak pihak yang mengawasi perkembangan di kawasan Asia Timur dan Eropa Timur.