Prabowo Subianto baru-baru ini sudah resmi mengganti nama dari koalisi kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi koalisi Indonesia maju. Berita tersebut sudah diumumkan oleh Prabowo Subianto selaku ketua partai Gerindra. Terdapat banyak pengamat politik yang mengutarakan pendapatnya. Salah satunya yaitu Dede Kurnia Syah yang mana menilai bahwa langkah tersebut bereplikasi dari presiden Joko Widodo. Dedi juga telah menilai bahwa langkah Prabowo ini menjadi salah satu upaya untuk merebut suara pendukung Jokowi dengan calon presiden dari partai PDIP yaitu Ganjar Pranowo.
Banyak yang menilai dengan pergantian nama tersebut membuat Prabowo dinilai lebih menguntungkan dibandingkan dengan Ganjar untuk merebut suara pendukung Jokowi. Karena perlu diketahui sebelumnya nama Koalisi Indonesia Maju merupakan nama koalisi yang telah mendukung pasangan calon presiden Joko Widodo dan wakil presiden Ma’ruf Amin. Sebenarnya untuk nama dari koalisi ini melanjutkan dari koalisi Indonesia hebat yang pernah digunakan oleh presiden Joko Widodo pada tahun 2014 yang lalu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Prabowo Mengatakan Koalisi Kami Merupakan Koalisi Indonesia Maju
Prabowo Subianto mengklaim bahwa nama tersebut sudah disepakati oleh ketua umum partai politik pendukungnya. Salah satunya adalah PAN. Prabowo telah mengumumkan pergantian nama tersebut saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Hut yang ke-25 tahun partai amanat nasional (PAN). Adapun beberapa partai politik pendukung dari Prabowo Subianto yang terdiri dari partai Gerindra, partai amanat nasional, partai bulan bintang, partai Golkar dan partai Kebangkitan Bangsa.
Ketua umum dari partai amanat Nasional Zulkifli Hasan mengaku nama tersebut sudah dipilih untuk menunjukkan koalisi Prabowo akan melanjutkan kerja pemerintahan Jokowi. Zulkifli Hasan juga mengingatkan bahwa anggota Koalisi Indonesia maju merupakan partai-partai pendukung pemerintah. Selain Zulkifli Hasan koalisi tersebut juga sudah disepakati oleh ketua umum dari partai Golkar, Airlangga Hartanto. Airlangga Hartanto juga hadir langsung dan menyaksikan pengubahan nama tersebut.
Nama Koalisi ini juga sudah disepakati oleh ketua umum dari partai kebangkitan bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar. Sebelumnya ketua umum partai Golkar dan PKB ini telah membentuk koalisi kebangkitan Indonesia Raya. Untuk partai PDIP sendiri juga tidak mempersalahkan nama yang sudah dipilih oleh kubu Prabowo itu.
Djarot juga sudah menilai bahwa Jokowi memiliki banyak kedekatan dengan berbagai tokoh termasuk dengan Prabowo sebagai menterinya. Selain itu Jokowi juga sudah dekat dengan ketumnya yaitu Megawati Soekarnoputri. Jadi walaupun nama poros tersebut serupa dengan nama kabinet Jokowi, Djarot meyakini tidak akan ada kaitannya antara Jokowi dengan urusan parpol-parpol lainnya. Sebelumnya pak Jokowi sudah pernah menyampaikan bahwa beliau bukanlah ketua umum dari partai. Jadi beliau merupakan presiden Republik Indonesia sehingga tidak menginterferensi dan ikut campur masing-masing parpol.
Prabowo Ubah Nama Koalisi Tanpa Sepengetahuan Cak Imin
Berbeda dengan kolega lainnya mengenai koalisi tersebut, ketua umum dari partai PKB Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa ia tak mengetahui tentang perubahan nama koalisinya menjadi Koalisi Indonesia Maju. Cak Imin datang terlambat pada saat acara PAN semalam dan baru mengetahui perubahan nama tersebut dari Prabowo sendiri. Walaupun demikian cak Imin juga mengaku tidak mempermasalahkan adanya perubahan nama tersebut.
“Perubahan nama tersebut tidak mempermasalahkan saya yang penting saya harus mempertanggungjawabkannya ke partai saya sendiri “ ujar cak Imin. Menurut cak Imin nama baru ini juga sekaligus membubarkan nama koalisi sebelumnya yaitu KKIR yang telah dibangun oleh partai PKB dan Gerindra sebelum kedapatan anggota baru yakni Golkar dan PAN. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan telah menegaskan kesepakatan yang ditandatangani oleh Gerindra dan TKP di Sentul pada satu tahun yang lalu.
Daniel telah mengatakan PKB tidak perlu mempermasalahkan adanya pergantian nama koalisi tersebut. Menurut Daniel yang penting yaitu kesepakatan dari piagam koalisi antara PKB dan Gerindra yang ada di Sentul pada Tahun 2022 lalu tidak berubah. “secara prinsip PKB tidak mempermasalahkan perubahan nama tersebut, akan tetapi semangat dari deklarasi Sentul tetap menjadi pegangannya” ujarnya.
Adapun sebuah poin kesepakatan dari piagam koalisi antara PKB dan partai Gerindra yaitu penentuan dari calon presiden dan wakil presiden. Untuk usulan koalisi tersebut ada di ketua umum PKB yaitu Muhaimin Iskandar. Lebih lanjutnya lagi Daniel juga mengatakan bahwa PKB menerima jika dua partai yang baru bergabung ke koalisi tersebut seperti PAN dan Golkar untuk mengusulkan nama cawapres dari pendamping Prabowo nanti.
Jadi pada hari Senin 28 Agustus 2023 kemarin nama koalisi Prabowo kini sudah resmi diganti menjadi Koalisi Indonesia Maju. Untuk perubahan nama koalisi tersebut tidak menjadi persoalan walaupun perubahan koalisi tersebut juga terjadi secara mendadak. Cak Imin selaku ketua umum PKB juga belum sempat secara khusus diundang untuk membicarakan perubahan nama tersebut. Sementara Zulkifli Hasan juga menyatakan bahwa koalisi ini menandakan akhirnya dari Koalisi KKIR.