Krisis Air di Sejumlah Desa di Tulungagung Akibat Kemarau Ekstrem

- Penulis Berita

Kamis, 19 Oktober 2023 - 22:49

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selama tiga bulan terakhir, kawasan pegunungan Tulungagung mulai merasakan dampak serius dari kemarau ekstrem yang melanda. Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) mencatat bahwa tidak kurang dari tujuh desa yang tersebar di empat kecamatan mengalami krisis air, mengindikasikan betapa parahnya situasi saat ini. Keadaan ini telah menyebabkan tekanan besar terhadap sumber daya air di wilayah tersebut, mengakibatkan banyaknya warga yang kesulitan mendapatkan akses ke air bersih.

Para petani juga merasakan pukulan berat karena ketersediaan air yang terbatas, mengancam hasil panen dan mata pencaharian mereka. Dengan mempertimbangkan kondisi yang semakin memburuk ini, pihak berwenang dan lembaga terkait harus segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk membantu mengatasi kekeringan air di Tulungagung, termasuk upaya-upaya pemulihan dan pengelolaan sumber daya air yang lebih berkelanjutan.

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Desa di Tulungagung Terdampak Krisis Air BPBD Tulungagung Segera Bertindak

Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak, mengungkapkan bahwa tujuh desa yang saat ini mengalami krisis air adalah Desa Kalibatur, Winong, Banyu Urip, dan Rejosari di Kecamatan Kalidawir. Sementara itu, di Kecamatan Besuki terdapat Desa Tenggarejo, dan di Kecamatan Pucanglaban terdapat Desa Panggungguni.

“Saat ini statusnya sudah mencapai tingkat darurat bencana, bahkan kami telah memperpanjang status darurat beberapa kali,” ujar Robinson Nadeak pada Rabu, 18 Oktober 2023. Desa-desa yang terdampak rata-rata berada di kawasan pegunungan di wilayah selatan Tulungagung. Hasil asesmen BPBD menunjukkan bahwa pasokan air dari sumber maupun sumur di lokasi terdampak telah mengalami penurunan drastis, sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak berwenang telah rutin memberikan bantuan air bersih. Bantuan ini disalurkan oleh Humas Polres Tulungagung bekerja sama dengan BPBD setempat. Sebanyak 30 ribu liter air bersih telah disalurkan untuk ratusan keluarga di tiga desa di Kecamatan Tanggung Gunung, meliputi Desa Pakisrejo, Tenggarejo, dan Desa Tanggung Gunung. Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno, menegaskan bahwa dengan bantuan air bersih ini, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak krisis air.

Kekeringan di wilayah Tulungagung pertama kali terjadi sejak Agustus lalu. Debit air di sumur maupun mata air terus mengalami penurunan, sehingga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti air minum, mandi, memasak, dan mencuci. Selama periode kekeringan ini, warga harus mencari lokasi lain yang lebih jauh atau bahkan membeli air bersih dari distributor.

Menurut Robinson, kekeringan ekstrem ini diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir bulan. Oleh karena itu, pihak berwenang telah mulai mengkalkulasi kebutuhan anggaran agar pasokan bantuan air bersih kepada warga terdampak tidak terganggu. Mereka juga telah mengajukan bantuan ke BPBD Jatim dan BNPB dengan harapan agar situasi dapat segera membaik.

 

Kepala Desa Pakisrejo, Barno, menjelaskan bahwa kekurangan air tersebut mulai terjadi beberapa pekan terakhir. Kondisi ini dipengaruhi oleh musim kemarau yang telah membuat debit di mata air mengalami penurunan signifikan. Lokasi paling terdampak di Dusun Pakisrejo, di mana air tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas. Pasokan air dari saluran Hippam desa hanya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air minum. Sedangkan untuk kebutuhan mandi dan mencuci, air tidak lagi mencukupi.

Menurut Barno, puncak krisis air biasanya terjadi antara bulan September hingga November, dengan jumlah warga yang terdampak mencapai 150 kepala keluarga. Situasi ini sangat memprihatinkan, terutama karena lokasi Desa Pakisrejo merupakan titik terjauh dari saluran Hippam.

 

Ada 8 Desa Tersebar Lainnya Yang Terdampak Kekeringan

Berdasarkan data dari BPBD Tulungagung, delapan desa tersebar di tiga kecamatan mengalami kesulitan air bersih akibat kemarau yang berlangsung selama tiga bulan terakhir. Desa-desa ini terletak di daerah pedalaman Kecamatan Tanggunggunung, Kalidawir, dan Rejotangan. BPBD telah mengirim truk-truk tangki berisi air dari PDAM setempat untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Meskipun demikian, karena keterbatasan armada, pengiriman air bersih harus dilakukan secara bergiliran per desa per hari.

Di luar bantuan BPBD, warga terpaksa harus membeli air bersih dengan harga Rp200 ribu per tangki. Kekeringan diperkirakan akan terus meluas, mengingat seiring berjalannya waktu, sejumlah desa di Tulungagung kembali mengalami masalah serupa. Dari tahun ke tahun, wilayah Tulungagung memiliki enam kecamatan yang selalu mengalami kekeringan. Daerah-daerah rawan kekeringan ini umumnya terletak di pedalaman dengan topografi dataran tinggi yang kering. Dari daftar tersebut, Desa Pakisrejo merupakan salah satu yang paling terdampak, karena jaraknya yang jauh dari saluran Hippam.

Dengan adanya bantuan dari BPBD, warga di Desa Winong, Kecamatan Kalidawir, kini dapat memenuhi kebutuhan air bersih. Bantuan ini mencakup pengiriman dua tangki air dan 200 jerigen, serta satu tandon kapasitas 1500 liter yang ditempatkan di lokasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan warga.

Situasi krisis air yang dialami oleh warga di sejumlah desa di Tulungagung menjadi peringatan serius tentang pentingnya ketersediaan air bersih di masa kemarau ekstrem. Upaya dari pemerintah dan berbagai lembaga terkait menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Diperlukan langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa warga dapat memenuhi kebutuhan air bersih, terutama di saat-saat sulit seperti ini.

Berita Terkait

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?
Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker
Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya
Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi
Cak Imin Tolak Pembangunan IKN Jika Terpilih
Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara
Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah
Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:37

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:34

Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:23

Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:21

Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:17

Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara

Jumat, 1 Desember 2023 - 16:43

Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah

Jumat, 1 Desember 2023 - 15:49

Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Kamis, 30 November 2023 - 21:16

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah Indonesia Dilanda Banjir

Berita Terbaru