Makin Panas, Turki Tarik Duta Besarnya di Israel

- Penulis Berita

Selasa, 7 November 2023 - 22:33

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada Sabtu (4/11/2023), Turki mengambil langkah tegas dengan menarik duta besarnya untuk Israel sebagai bentuk protes terhadap serangan brutal pasukan Zionis di Jalur Gaza. Keputusan Turki tarik duta besar ini diambil setelah Israel secara terang-terangan memicu tragedi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dengan tegas mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mencapai titik di mana ia tidak lagi dianggap sebagai pihak yang bisa diajak berbicara dalam hubungan diplomatik antara kedua negara. Erdogan, dalam pernyataan yang dia sampaikan kepada media Turki saat dalam perjalanan pulang dari Kazakhstan, menegaskan bahwa “Kami sudah menyerah terhadapnya,” menggambarkan betapa seriusnya ketidaksetujuan dan kekecewaan Turki terhadap tindakan dan kebijakan Israel terutama dalam konteks serangan brutal yang terjadi di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan tragedi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan.

Turki Tarik Duta Besar Di Israel, Sakir Ozkan Torunlar

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kementerian Luar Negeri Turki juga mengeluarkan pengumuman penting bahwa mereka telah memutuskan untuk memanggil kembali duta besar mereka untuk Israel, yang tak lain adalah Sakir Ozkan Torunlar. Keputusan Turki tarik duta besar ini menjadi langkah nyata dalam menanggapi dengan serius tragedi kemanusiaan yang tengah terjadi di Jalur Gaza, yang dipicu oleh serangan berkelanjutan dari pihak Israel terhadap warga sipil, serta penolakan keras dari pemerintah Israel terhadap seruan gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan tanpa adanya hambatan.

Kementerian Luar Negeri Turki memberikan penjelasan bahwa keputusan untuk memanggil pulang Duta Besar Sakir Ozkan Torunlar ke Ankara merupakan langkah yang diambil dalam rangka melakukan konsultasi, terutama mengingat adanya tragedi kemanusiaan yang tengah terjadi di Gaza akibat dari serangan berkelanjutan yang dilakukan oleh pihak Israel terhadap warga sipil yang tak berdosa. Israel, di sisi lain, menanggapi langkah Turki sebagai tindakan yang memihak pada organisasi teroris Hamas.

Sementara itu, Hamas memberikan dukungan terhadap keputusan Turki dan mendesak Turki untuk memperjuangkan bantuan kemanusiaan dan medis bagi warga Gaza yang terkepung.

Sejak dimulainya konflik ini, telah tercatat bahwa lebih dari 9.488 warga Gaza telah kehilangan nyawa, dengan angka tersebut mencakup lebih dari 3.900 anak-anak yang menjadi korban tragis dari kekerasan yang terus berlangsung. Selain itu, lebih dari 24.000 orang lainnya juga mengalami luka-luka akibat serangan brutal yang terus berlanjut. Pasukan Zionis Israel melakukan serangan udara yang mengincar permukiman warga sipil, menciptakan situasi krisis kemanusiaan yang mendalam. Situasi yang memprihatinkan ini menyoroti tingkat kerentanan dan penderitaan yang dialami oleh masyarakat sipil di Jalur Gaza dalam konteks konflik yang semakin eskalatif.

Hubungan Israel Turki Memang Pasang Surut

Hubungan antara Turki dan Israel telah mengalami pasang-surut sejak beberapa kali terpicu konflik di Gaza. Belum lama ini, Turki mencoba memulihkan hubungan diplomatik dengan Israel terkait perang 11 hari di Gaza pada tahun 2021.

Namun, pernyataan keras Presiden Erdogan saat Rapat Akbar Palestina di Istanbul membuat Israel mengancam akan mengevaluasi hubungan dengan Turki. Erdogan menyebut Israel sebagai penjahat perang, pernyataan ini memicu ketegangan antara kedua negara.

Keputusan Turki tarik duta besar dari Israel diumumkan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, ke Turki. Tindakan ini mencerminkan keputusan Turki untuk tidak hanya menunjukkan ketegasannya dalam menanggapi serangan brutal di Jalur Gaza, tetapi juga memberikan sinyal kuat terkait pentingnya isu kemanusiaan dan perdamaian di kawasan tersebut kepada komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat. Turki, sebagai sekutu Palestina, berusaha memperbaiki hubungan dengan Israel, namun upaya tersebut kandas seiring dengan eskalasi konflik di Gaza.

Serangan Yang Semakin Tinggi Membuat Turki Tarik Duta Besar

Dalam konteks pertempuran yang terus meningkat dan jumlah korban warga sipil Palestina yang terus bertambah, Ankara semakin memperkuat sikapnya terhadap Israel dan pihak-pihak yang mendukung Israel di Barat, terutama Amerika Serikat. Situasi di Gaza semakin memanas dengan pasukan Israel yang terus melakukan serangan udara dan invasi darat, mengakibatkan ribuan korban jiwa, terutama di kalangan perempuan dan anak-anak. Presiden Erdogan menegaskan bahwa Netanyahu bertanggung jawab atas meningkatnya jumlah korban warga sipil di Jalur Gaza dan menyatakan bahwa Turki tidak bisa lagi berkomunikasi dengan Netanyahu.

Sementara Israel mengevaluasi kembali hubungannya dengan Turki, Erdogan menegaskan bahwa memutus hubungan sepenuhnya bukanlah opsi yang dapat dilakukan dalam diplomasi internasional. Ibrahim Kalin, kepala badan intelijen MIT, ditunjuk sebagai perwakilan Turki untuk memediasi diakhirinya konflik.

Penting untuk diingat bahwa Israel dan Turki baru tahun lalu sepakat untuk mengangkat kembali duta besar mereka setelah satu dekade tidak menjalin hubungan baik. Mereka juga terus melakukan diskusi mengenai proyek pipa gas alam yang didukung oleh AS, proyek ini dapat menjadi landasan bagi kerja sama yang lebih jangka panjang di tahun-tahun mendatang.

Situasi di Gaza masih sangat tegang, dan upaya-upaya diplomatik serta tekanan internasional menjadi kunci untuk mencapai perdamaian. Keselamatan warga sipil Palestina di Gaza harus menjadi prioritas utama dalam penyelesaian konflik ini, dan langkah-langkah seperti Turki tarik duta besar adalah salah satu bentuk protes tegas terhadap kekerasan yang terjadi di sana. Semoga ada solusi damai yang dapat ditemukan untuk mengakhiri penderitaan rakyat Gaza.

Berita Terkait

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?
Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker
Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya
Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi
Cak Imin Tolak Pembangunan IKN Jika Terpilih
Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara
Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah
Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:37

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:34

Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:23

Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:21

Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:17

Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara

Jumat, 1 Desember 2023 - 16:43

Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah

Jumat, 1 Desember 2023 - 15:49

Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Kamis, 30 November 2023 - 21:16

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah Indonesia Dilanda Banjir

Berita Terbaru