
Pesta democrat sudah semakin dekat. Berbagai pihak yang berkaitan dengan kegiatan politik di Tanah Air tentunya begitu semangat sekaligus cemas tentang jalannya pemilihan umum atau Pemilu yang akan dilaksanakan awal tahun 2024 mendatang. Rencannya, Pemilu tahun 2024 akan dilangsungkan pad tanggal 14 Februari 2024 mendatang. Dalam menyambut kegiatan Pemilu ini tentunya banyak hal yang diperbincangkan. Salah satunya mengenai Kondisi Ekonomi Menjelang Pemilu 2024. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia memang kerap mengalami msalah ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pengangguran hingga rakyat miskin yang membutuhkan bantuan dari pemerintah. Namun bagaimanakah kondisi ekonomi di Tanah Air jelang pemilu tahun 2024 ini?
Kondisi Ekonomi Menjelang Pemilu 2024 Diprediksikan Membaik Di Tahun Politik
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak sedikit pihak yang mengkhawatirkan tentang persoalan ekonomi di Tanah Akhir jelang digelarnya Pemilu tahun 2024. Bahkan tak sedikit pula yang menerka bahwa kehadiran Pemilu tahun 2024 akan berdampak besar bagi kondisi ekonomi Indonesia. Hal ini berkaitan dengan merosotnya Kondisi Ekonomi Menjelang Pemilu 2024. Namun anggapan ini ternyata disangkal oleh sejumlah pihak. Sebut saja David Sumual yang merupakan Ekonom PT Bank Central Asia Tbk yang menyebutkan bahwa pagelaran pemilu justru diproyeksikan tak akan mengganggu perekonomian. Hal tersebut, lanjutnya, dikarenakan para elit politik di Indonesia cenderung berkonsolidasi dan bersinergi, tak seperti negara lainnya.
David juga berkaca pada penyelenggaran pemilu dari 20 tahun terakhir di Tanah Air, yang menunjukkan bhwa kondisi politik cukup stabil usai pemilu sehingga hal ini berkontribusi bagi ekonomi. David yang ditemui dalam Acara Ekonomi dan Kebijakan Fiskal 2024 juga memaparkan bahwa penyelenggaraan pemilu justru mampu mendorong tumbuhnya ekonomi nasional. Menurut perhitungannya, pertumbuhan ekonomi dapat terjadi sebesar 0,15 sampai 0,2 persen berkat penyelenggaraan pemilu. Ia melihat bahwa dorongan tersebut bersumber dari konsumsi belanja kampanye dan penyelenggaraan pemilu. Pertumbuhan ini tak lain berasal dari bidang media, garmen, ritel, transpostasi hingga logistic.
Selaras dengan yang disampaikan David, Febrio Nathan Kacaribu selaku Kepala BKF juga memprediksikan bahw penyenggaraan Pemilu 2024 tak akan sampai membuat perekonomian terganggu. Justru menurutnya pertumbuhan ekonomi bisa terdorong khususnya berasal dari konsumsi masyarakat yang memang meningkat berkat gelontoran dana pemilu. Hal ini membuat pesta demokrasi mampu menggerakkan ekonomi. Febrio juga menduga bahwa pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh kegiatan investasi. Menurut pendapatnya, penyelenggaraan Pemilu menyebabkan ketidakpastian sehingga banyak investor yang lebih memilih menanti terlebih dahulu.
Akan tetapi, Febrio menambahkan bahwa tahun ini memang berbeda. Perkonomian di Indonesia dalam keadaan kondusif sekarang ini yang tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,03% pada triwulan pertama 2023. Tak hanya itu, inflasi pun dalam tren melandai, dimana pada April 2023 berada dalam level 4,33%. Angka tersebut menurun dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 4,97%. Bahkan angka inflasi Indonesia tercatat lebih kecil dibandingkan dengan negara lain, seperti Argentina yang menyentuh angka 108,8%, Turki 43,7%, Eropa 7.0% dan Amerika Serika 4,9%.
Menurut Febrio, berbagai indikasi yang terjadi akan meningkatkan rasa percaya diri para investor dan menganggap bahwa perkonomian di Indonesia dikelola dengan baik. Sehingga para investor pun tak akan segan untuk menanamkan investasi. Hal ini tentu akan membantu meningkatkan kondisi ekonomi di Indonesia.
Perhitungan Pemilu 2024
Febrio masih menyatakan bahwa rencana kebijakan fiscal dan juga prediksi ekonomi makro di tahun 2024 telah memasukkan unsur Pemilu 2024 di dalam perhitungannya. Di tahun 2024, pihaknya juga memproyeksikan bahwa pendapatan negara tahun mendatang bisa mencapai angka 2.719,1 triliun rupiah sampai dengan 2.865,3 triliun rupiah. Sementara itu, angka belanja negar di tahun 2024 mendatang diproyeksikan mencapai angka 3.215,7 triliun rupiah sampai dengan 3.476,2 triliun rupiah. Terkait dengan ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 diprediksikan berada di persentase 5,3 hingga 5,7 persen. Sementara inflasi di tahun mendatang juga diperkirakan akan sekali melandai di angka 1,5 sampai 3,5%. Untuk nilai tukar di tahun 2024 nnti diproyeksikan berada di angka 14.700 rupiah per dollar AS sampai dengan 15.300 rupiah per dollar AS.
Febrio menambahkan bahwa pihaknya sudah memperhitungkan factor pemilu dalam penyusunan perkiraan ekonomi makro dan kerangka kebijakan fiscal di tahun 2024.
Tak perlu mengkhawatir pesta demokrasi yang akan segera di gelar beberapa bulan lagi. Pasalnya sudah dijelaskan oleh beberapa pihak yang paham akan ekonomi dan politik bahwa Pemilu 2024 sama sekali tak akan membuat kondisi ekonomi menurun. Justru dengan diselenggarakannya pesta demokrasi, kondisi ekonomi di Indonesia akan mengalami kebangkitan dan peningkatan yang cukup manis. Kenyataan ini tentunya akan membuat banyak pelaku di bidang ekonomi semakin semangat dalam menyambut tahun politik di tahun 2024 mendatang. Bahkan semua masyarakat juga akan kian sejahtera berkat perekonomian yang diharapkan benar-benar membaik di tahun depan.