Perang Israel dengan Hamas yang telah berlangsung sejak Sabtu (7/10) semakin meluas dan berdampak luas terutama di Jalur Gaza. Di Gaza, situasinya semakin memprihatinkan seiring dengan lebih dari dua juta penduduk yang terjebak dalam keadaan terkepung. Mereka mengalami kesulitan mendapatkan akses terhadap kebutuhan dasar seperti bahan bakar, air bersih, makanan, dan listrik akibat dari blokade yang diberlakukan oleh pihak Israel.
Dalam kondisi yang semakin sulit ini, PBB bahkan telah mengeluarkan peringatan kepada 1,1 juta warga Gaza untuk segera mengungsi dari wilayah utara Jalur Gaza karena adanya ancaman serangan dari pihak Israel. Terlebih lagi, beberapa serangan udara dan ledakan besar telah terjadi di berbagai bagian Gaza, menciptakan ketegangan dan kekhawatiran yang mendalam di antara penduduk setempat. Semua ini menciptakan situasi yang sangat genting dan mengharuskan adanya respons cepat dan koordinasi yang baik dari pihak-pihak terkait untuk mengatasi krisis kemanusiaan ini.
Dukungan Negara Besar Dalam Perang Israel – Hamas
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Konflik terbaru antara Israel dan kelompok pejuang Hamas ini telah menarik perhatian dunia internasional. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, dan China turut memantau dan mengomentari ketegangan terbaru ini.
Dalam perang Israel – Hamas kali ini, terbentuk dua kubu negara, yaitu negara yang mendukung Israel dan negara yang mendukung Palestina. Dukungan ini bisa berupa bantuan kemanusiaan, pasokan senjata, dukungan militer, atau kecaman terhadap salah satu pihak.
- Kanada
Kanada merupakan salah satu negara yang akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Namun, penting untuk diingat bahwa bantuan ini tidak berarti Kanada mendukung serangan Hamas. Pemerintah Kanada telah memastikan bahwa bantuan yang dikirimkan benar-benar untuk kepentingan kemanusiaan dan pembangunan warga Palestina. Menteri Pembangunan Internasional, Ahmed Hussen, menegaskan bahwa bantuan tidak akan dialihkan ke Hamas.
- Amerika Serikat (AS)
Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan AS terhadap Israel setelah terjadinya serangan. Ia menegaskan komitmen AS untuk memberikan dukungan kepada Tel Aviv agar dapat menjaga keamanan rakyatnya, membela diri, dan meminta pertanggungjawaban dari pihak Hamas. Selain itu, AS juga mengirimkan beberapa kapal dan pesawat militer lebih dekat ke Israel sebagai bentuk dukungan. Dalam upaya untuk memastikan kesiapan dan dukungan militer yang memadai bagi Israel di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, telah mengambil langkah tegas. Beliau telah memerintahkan pemindahan Kelompok Serangan Kapal Induk USS Gerald R. Ford ke bagian Mediterania Timur. Tindakan ini dirancang untuk mendekatkan kehadiran angkatan laut AS kepada Israel, memungkinkan respon yang lebih cepat dan efektif dalam situasi darurat. Selain itu, AS juga telah menjanjikan untuk menyediakan sumber daya amunisi tambahan kepada Israel. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah AS dalam mendukung dan melindungi kepentingan keamanan negara sekutunya, Israel, di tengah situasi yang semakin tegang dan kompleks di kawasan tersebut.
- Rusia
Pemerintah Rusia menganggap eskalasi konflik di Gaza sebagai konsekuensi dari ketidakpatuhan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Rusia memandang bahwa solusi dari perang Israel – Hamas ini adalah melalui upaya pembentukan proses negosiasi menyeluruh mengenai perjanjian internasional yang mengatur langkah-langkah menuju kemerdekaan bagi negara Palestina, pihak terlibat berharap dapat mencapai kesepakatan yang memadai dan mengakhiri konflik yang telah berlangsung begitu lama ini. Rusia juga melihat situasi ini sebagai akibat dari kesalahan Barat dalam memblokir beberapa resolusi di PBB terkait Timur Tengah. Rusia menganggap bahwa konflik ini membawa bahaya besar bagi kawasan dan meminta untuk segera mencari jalan keluar melalui proses negosiasi.
- Iran
Iran merupakan salah satu pendukung utama Hamas sejak awal berdirinya. Mereka memberikan dukungan berupa persenjataan, pelatihan militer, dan dana. Demonstrasi di seluruh Iran juga diadakan untuk mendukung Hamas dan menentang tindakan Israel di Gaza.
- Turki
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam tindakan Israel di Gaza dan menyebutnya sebagai pembantaian. Erdogan berpendapat bahwa perang seharusnya tetap memiliki moralitas, namun gejolak yang terjadi telah melanggar moralitas tersebut.
- China
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dengan tekad yang kuat dan bersemangat, telah menyuarakan pendapat bahwa penyelesaian jangka panjang dari perang Israel – Hamas adalah pembentukan Negara Palestina yang benar-benar merdeka. Melalui bantuan kemanusiaan yang mereka kirimkan, China berusaha memberikan bantuan konkret kepada mereka yang membutuhkannya di tengah situasi yang sulit ini
- Indonesia
Indonesia juga memberikan dukungan kepada Palestina dengan melakukan penggalangan dana untuk membantu korban perang. Dalam upayanya untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Palestina, Duta Besar Palestina di Indonesia, Zuhair Al Shun, telah mengambil inisiatif penting dengan mengadakan serangkaian pertemuan dengan berbagai pihak terkait. Dalam pertemuan-pertemuan ini, beliau dengan tegas dan penuh kesungguhan memohon bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan untuk masyarakat Palestina yang terdampak konflik. Upaya diplomatik yang intens ini mencerminkan komitmen dan determinasi yang kuat dari Duta Besar Al Shun dalam memastikan bahwa bantuan mencapai mereka yang membutuhkannya dengan segera. Selain itu, langkah ini juga menunjukkan solidaritas dan kerja sama antara Palestina dan Indonesia dalam menghadapi situasi darurat ini.
Semua negara yang terlibat dalam perang Israel – Hamas memiliki pandangan dan pendekatan tersendiri terhadap situasi di Israel dan Gaza. Mereka berupaya untuk memberikan bantuan atau dukungan sesuai dengan kebijakan dan pandangan masing-masing negara. Semoga, dengan berbagai upaya ini, konflik dapat segera menemui jalan keluar menuju perdamaian.
