Militer China Kerahkan 68 Pesawat Tempur Di Dekat Taiwan, Sinyal Perang?

- Penulis Berita

Jumat, 15 September 2023 - 20:27

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kamis, 14 September 2023, menjadi hari yang penuh ketegangan di Selat Taiwan. Pada hari tersebut, Militer China melakukan manuver yang sangat mencengangkan. Sebanyak 68 pesawat tempur bersenjata lengkap dan 10 kapal Angkatan Laut China telah terdeteksi mendekati Taiwan. Tindakan ini telah menciptakan situasi yang memanas di kawasan tersebut, yang mungkin menjadi sinyal perang yang sangat mengkhawatirkan. Bagaimana kita bisa memahami peristiwa ini? Mari kita simak lebih lanjut.

 

Militer China Melakukan Agresi yang Semakin Gencar

China, dalam tindakan yang semakin mengejutkan, telah mengirimkan armada yang besar menuju wilayah sekitar Taiwan. Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa ada 68 pesawat tempur dari Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dan 10 kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) yang telah terdeteksi dalam waktu singkat antara Rabu dan Kamis pagi pada tanggal 14 September 2023. Kedua belah pihak tampaknya bersiap untuk konfrontasi yang serius.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Konflik China-Taiwan Adalah Akar Perselisihan yang Rumit

Akar perselisihan antara China dan Taiwan adalah masalah yang rumit. Perselisihan ini bisa dilihat dari tiga aspek utama :

 

  1. Akar Konflik

Militer China dan Taiwan telah lama bermusuhan, dan akar konflik ini dapat ditelusuri hingga Perang Saudara China (1927-1949). Setelah perang berakhir dengan kemenangan komunis di bawah kepemimpinan Mao Zedong, pasukan Nasionalis Kuomintang (KMT) yang kalah melarikan diri ke pulau seberang Selat Taiwan. Di sana, mereka mendirikan Republik Tiongkok (ROC). Akar konflik ini tetap berlangsung hingga hari ini, dengan China yang masih ingin merebut Taiwan kembali.

 

  1. Status Negara/Wilayah

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang harus dipersatukan, bahkan dengan paksa jika perlu. Sementara itu, penduduk Taiwan merasa memiliki pemerintahan sendiri dan menganggap diri mereka sebagai sebuah negara yang berdaulat. Mereka mengejar otonomi politik yang lebih besar, yang membuat hubungan kedua belah pihak semakin tegang.

 

  1. Hubungan Antar Pihak

Selain masalah status dan sejarah, hubungan China dan Taiwan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti politik, ekonomi, dan diplomasi. Kepemimpinan Taiwan yang cenderung pro-kemerdekaan, seperti Presiden Tsai Ing-wen, telah memperburuk hubungan dengan Beijing. China merasa terancam oleh setiap langkah yang mengarah pada pengakuan resmi Taiwan sebagai negara yang merdeka.

 

Situasi Terbaru di Selat Taiwan

Manuver China ini terjadi setelah pihak berwenang di Taipei memperingatkan bahwa Beijing sedang melakukan latihan udara dan laut di Pasifik Barat. China telah lama mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, meskipun pulau ini memiliki pemerintahan sendiri dan berfungsi seperti negara merdeka. Hubungan kedua pihak memburuk secara signifikan sejak Presiden Tsai Ing-wen, yang mendukung kemerdekaan Taiwan, naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2016.

Tidak hanya meningkatkan tekanan diplomatik dan militer terhadap Taiwan, militer China juga telah mengejutkan dengan peningkatan dramatis dalam jumlah penerbangan pesawat tempurnya di sekitar pulau tersebut. Terutama, lonjakan aktivitas militer ini terjadi setelah kunjungan Nancy Pelosi, yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS), pada bulan Agustus yang lalu. Selain itu, Kementerian Pertahanan Taiwan juga melaporkan adanya beberapa pesawat dan kapal perang yang bergerak menuju wilayah Pasifik Barat. Meskipun demikian, mereka menegaskan bahwa pesawat dan kapal-kapal tersebut tidak akan melaksanakan latihan bersama dengan kapal induk Shandong, salah satu dari dua kapal induk yang beroperasi di dalam armada China.

Saat ini, kapal induk Shandong berada sekitar 60 mil laut (111 kilometer) tenggara dari titik paling selatan pulau Taiwan, menuju Pasifik Barat. Meskipun ada banyak spekulasi dan kekhawatiran, belum ada komentar resmi dari pemerintah China terkait dengan tindakan tersebut atau latihan di Pasifik Barat.

 

Konfrontasi di Selat Taiwan

Tindakan militer China ini juga harus dilihat dalam konteks peningkatan ketegangan di kawasan Selat Taiwan. Amerika Serikat dan beberapa sekutu Barat telah meningkatkan kebebasan navigasi mereka melalui Selat Taiwan dan Laut Cina Selatan yang disengketakan. Tindakan ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa Selat Taiwan adalah jalur perairan internasional yang bebas, meskipun hal ini sangat membuat China marah.

Pekan lalu, China mengatakan bahwa pasukannya “selalu waspada” setelah dua kapal militer milik Amerika Serikat dan Kanada melintasi Selat Taiwan. Kapal-kapal tersebut adalah kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke, USS Ralph Johnson dan HMCS Ottawa. Tindakan ini diambil sebagai upaya untuk menegaskan komitmen Amerika Serikat dan sekutu serta mitra mereka terhadap wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Secara keseluruhan, situasi di Selat Taiwan semakin rumit dan memerlukan pemantauan yang ketat dari komunitas internasional. Tindakan militer China mendekati Taiwan adalah langkah yang sangat berani, dan akibatnya bisa sangat serius. Dalam menghadapi ketegangan ini, penting bagi semua pihak untuk mencari solusi diplomatik yang dapat menghindari eskalasi lebih lanjut dan menjaga perdamaian di kawasan tersebut. Semoga situasi ini dapat diselesaikan dengan damai demi kebaikan semua pihak yang terlibat.

Berita Terkait

Kronologi WNI Diculik Di Malaysia, Tebusan 1,7 Miliar Rupiah
Visi Misi Capres 2024 Telah Dipaparkan, Berikut Rangkumannya
Transaksi QRIS Mencapai 18T Rupiah Pada Agustus 2023, Ekonomi Indonesia Go Digital
Pasir Kuarsa Indonesia Dilirik Investor Asing, Berani Gelontorkan 381 Triliun Rupiah
Al Quran Versi China Resmi Dibuat, Cek Disini
Arab Saudi Dan Israel Berpotensi Rujuk Hingga Jalin Kerja Sama
Pertemuan The FED Rabu Ini, Naikkan Suku Bunga Dan Proyeksi Quartal 4
Demokrat Merapat Ke Prabowo, Kuatkan Koalisi

Berita Terkait

Sabtu, 23 September 2023 - 19:18

Kronologi WNI Diculik Di Malaysia, Tebusan 1,7 Miliar Rupiah

Jumat, 22 September 2023 - 18:58

Transaksi QRIS Mencapai 18T Rupiah Pada Agustus 2023, Ekonomi Indonesia Go Digital

Jumat, 22 September 2023 - 18:39

Pasir Kuarsa Indonesia Dilirik Investor Asing, Berani Gelontorkan 381 Triliun Rupiah

Jumat, 22 September 2023 - 18:31

Al Quran Versi China Resmi Dibuat, Cek Disini

Kamis, 21 September 2023 - 20:13

Arab Saudi Dan Israel Berpotensi Rujuk Hingga Jalin Kerja Sama

Selasa, 19 September 2023 - 20:42

Pertemuan The FED Rabu Ini, Naikkan Suku Bunga Dan Proyeksi Quartal 4

Senin, 18 September 2023 - 20:13

Demokrat Merapat Ke Prabowo, Kuatkan Koalisi

Minggu, 17 September 2023 - 21:34

Survey Capres 2024 Terbaru: Prabowo Lebih Unggul

Berita Terbaru

Teknologi

Tips Membeli Smartphone Terbaru, Cek Disini

Sabtu, 23 Sep 2023 - 18:09

Hiburan

Rekomendasi Film Terbaru Bulan Oktober 2023

Sabtu, 23 Sep 2023 - 18:02

Kesehatan

Makanan Rendah Gula, Berikut Rekomendasinya Untuk Anda

Sabtu, 23 Sep 2023 - 17:55

Finansial dan Keuangan

Analisa Market Terbaru Menjelang Akhir Bulan September 2023

Sabtu, 23 Sep 2023 - 17:42