Amerika Serikat (AS) dikejutkan oleh sebuah insiden penembakan massal di negara bagian Maine yang menyebabkan kematian 22 orang dan melukai puluhan lainnya. Akibat Penembakan Di Lewiston AS diperkirakan sekitar 50 hingga 60 orang mengalami luka-luka, namun angka ini masih dapat berubah mengingat sumber-sumber yang belum pasti. Korban tewas akibat tembakan ini berjumlah 22 orang, sementara 60 orang lainnya mengalami luka-luka.
Insiden ini memicu operasi besar-besaran dari ratusan petugas polisi yang melakukan penyisiran di kota Lewiston dan sekitarnya di negara bagian Maine. Mereka mencari seorang pria yang dianggap sebagai pelaku penembakan di sebuah bar dan arena bowling.
Penembakan Di Lewiston AS, Pelaku Berhasil Diidentifikasi
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihak berwenang, baik tingkat negara maupun lokal, berhasil mengidentifikasi Robert R. Card (40) sebagai tersangka utama dalam kasus ini. Sebelumnya, Card telah mengunggah foto-foto dirinya dengan senapan semi-otomatis di Facebook. Gambar-gambar tersebut memperlihatkan seorang pria berjanggut, mengenakan hoodie coklat dan celana jins, memegang senjata dalam posisi menembak. Dalam konferensi pers, Komisaris Keamanan Publik Maine Mike Sauschuck menyatakan bahwa ratusan petugas polisi sedang bekerja di seluruh negara bagian Maine untuk menyelidiki kasus ini dan mencari Card, yang menjadi orang yang ‘diminati’.
Polisi berhasil melacak sebuah SUV putih yang mereka yakini digunakan oleh Card menuju kota Lisbon, sekitar 11 kilometer ke arah tenggara dari Lewiston. Sauschuck meminta warga di Lewiston dan Lisbon untuk tetap berada di dalam rumah dan mengunci pintu mereka sebagai tindakan keamanan.
Beberapa media melaporkan bahwa Card adalah seorang instruktur senjata api terlatih dan anggota cadangan Angkatan Darat AS. Baru-baru ini, dia juga dilaporkan mengalami masalah kesehatan mental, termasuk mengalami halusinasi suara-suara. Terdapat ancaman dari Card bahwa dia akan menyerang markas Garda Nasional. Pusat Informasi & Analisis Maine mengungkapkan bahwa Card pernah diakomodasi di fasilitas kesehatan mental selama dua minggu pada musim panas tahun 2023 sebelum akhirnya dibebaskan. Associated Press melaporkan bahwa dokumen tersebut telah disebarkan kepada petugas penegak hukum.
Departemen Kepolisian Lewiston memastikan bahwa penembakan massal terjadi di tiga lokasi berbeda, yakni di Schemengees Bar and Grille Restaurant dan Sparetime Recreation. Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 20:00 waktu setempat. Pihak berwenang di negara bagian Maine turut memberi peringatan melalui postingan di Facebook, mengabarkan tentang situasi penembakan Di Lewiston AS, sebuah kota yang dihuni oleh 36.000 jiwa dan berjarak 35 mil dari utara Portland. Tersangka, yang mengenakan kaos cokelat dan memegang senapan, terekam oleh kamera pengawas di sekitar lokasi. Penduduk Lewiston diminta untuk mencari perlindungan dan tetap berada di dalam rumah dengan pintu terkunci.
Presiden Joe Biden Telah Mengetahui Penembakan Di Lewiston AS
Presiden Joe Biden telah diberitahu mengenai tragedi penembakan ini. Pada Kamis (26/10/2023), Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Presiden telah diberitahu tentang informasi terbaru seputar penembakan massal di Lewiston, Maine, dan akan terus menerima pembaruan. Pernyataan ini dikutip oleh NBC News. FBI Boston turut mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka sedang berkoordinasi dengan penegak hukum di tingkat negara bagian dan lokal. Divisi FBI Boston menyatakan kesiapan mereka untuk memberikan berbagai sumber daya, termasuk respons forensik, dukungan investigasi, taktik, dan bantuan bagi korban. Mereka juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan segala aktivitas atau individu mencurigakan kepada penegak hukum. Mengingat situasi yang terus berubah, FBI tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut, dan mengarahkan masyarakat kepada Polisi Negara Bagian Maine. Polisi setempat juga menyarankan agar warga untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan demi keamanan.
Sampai saat ini, pelaku penembakan Di Lewiston AS masih buron dan polisi terus melakukan upaya pengejaran. Bar dan arena bowling berjarak sekitar empat mil dari Lewiston, di bekas pusat tekstil, dan merupakan kota dengan populasi sekitar 38.000 orang di Androscoggin County, sekitar 35 mil utara kota terbesar Maine, Portland. Meski sebelumnya media Reuters melaporkan adanya lokasi penembakan ketiga di pusat distribusi Walmart, Walmart sendiri kemudian membantah adanya insiden penembakan di propertinya.
Pusat Medis Central Maine di Lewiston juga mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sedang menangani korban-korban dari peristiwa penembakan massal ini, dan berkoordinasi dengan rumah sakit setempat untuk menerima pasien. Presiden Joe Biden, melalui seorang pejabat AS di Washington, telah diberitahu dan akan terus menerima informasi terbaru. Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden telah berkomunikasi secara pribadi melalui telepon dengan Gubernur Maine Janet Mills, Senator Angus King, Susan Collins, dan Anggota Kongres Jared Golden untuk membahas penembakan di Lewiston, serta menawarkan dukungan penuh federal setelah insiden tragis ini.
Jika jumlah korban tewas akibat penembakan Di Lewiston AS mencapai 22 orang sesuai dengan konfirmasi, maka ini akan menjadi pembantaian paling mematikan di Amerika Serikat. Di sisi lain, jumlah penembakan di AS yang melibatkan empat orang atau lebih mengalami peningkatan sejak pandemi Covid-19, dengan 647 kasus tercatat pada tahun 2022 dan diperkirakan akan mencapai 679 kasus pada tahun 2023. Pembantaian paling mematikan dalam sejarah AS adalah ketika seorang pria bersenjata menembaki festival musik country di Las Vegas dari sebuah hotel tinggi pada tahun 2017, yang menewaskan 58 orang.