Penembakan di Thailand Tewaskan 4 Orang, Tersangka Masih 14 Tahun

- Penulis Berita

Kamis, 5 Oktober 2023 - 00:15

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Terjadi penembakan di Thailand Pada Selasa (3/10/2023). Negeri gajah putih itu diguncang oleh sebuah peristiwa tragis yang mengejutkan, ketika seorang remaja berusia 14 tahun melakukan penembakan massal di Siam Paragon Mall, salah satu pusat perbelanjaan terbesar dan paling mewah di Bangkok, Thailand. Insiden ini menyebabkan kematian tiga orang dan melukai empat lainnya. Kejadian ini memberikan kebingungan dan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar.

Peristiwa mengerikan ini berawal ketika suara tembakan pertama kali terdengar dari toilet lantai dasar Siam Paragon Mall. Pengunjung yang sedang berbelanja atau sekadar bersantai setelah bekerja segera berhamburan mencari perlindungan. Kecemasan dan ketakutan merambat di antara mereka, dan pusat perbelanjaan yang biasanya ramai dengan pelanggan tiba-tiba menjadi tempat kekacauan.

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kronologi Terjadinya Penembakan di Thailand

Polisi merespons cepat kejadian ini, meskipun tembakan pertama kali terjadi sebelum jam 16.00 waktu setempat. Mereka berhasil menangkap pelaku penembakan sekitar pukul 17.15. Para pengunjung mall diminta untuk segera meninggalkan tempat tersebut, sementara pelaku tidak menyerah karena terpojok atau tidak berdaya akibat perlawanan polisi, melainkan karena kehabisan amunisi. Penembakan di Thailand terjadi di pusat perbelanjaan yang berseberangan dengan kantor polisi kerajaan Thailand.

Pelaku penembakan ini adalah seorang remaja berusia 14 tahun yang belakangan diketahui telah menerima perawatan psikologis di Rumah Sakit Rajavithi. Namun, yang mengkhawatirkan adalah bahwa ia berhenti minum obatnya sebelum melakukan tindakan tragis ini. Kepala Polisi Thailand, Toksak Sukvimol, mengungkapkan bahwa pelaku mengaku merasa ada yang menyuruhnya menembak, seolah-olah ada versi lain dari dirinya yang mengendalikannya.

Motif dari penembakan massal ini masih menjadi tanda tanya besar. Pelaku yang sempat mengeluarkan pistol untuk melepaskan tembakan balasan setelah merasa terancam beberapa saat setelah dilumpuhkan di tempat kejadian. Dia juga menyatakan keprihatinannya terhadap keselamatan masyarakat. Namun, apa yang sebenarnya mendorongnya melakukan aksi kekerasan ini masih belum jelas.

Selama penggeledahan di rumahnya, polisi menemukan banyak amunisi, termasuk 49 peluru 9 mm dan 15 selongsong peluru dengan berbagai ukuran. Pelaku tinggal bersama orang tuanya, salah satunya adalah seorang profesor. Meskipun pelaku masih di bawah umur, polisi akan meneruskan kasus ini ke jalur hukum, mengingat dampak tragisnya yang merenggut dua nyawa.

 

Belasungkawa dari Berbagai Pihak

Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, telah mengunjungi lokasi penembakan dan korban luka di rumah sakit. Dia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dalam insiden tragis ini. PM Srettha menyatakan bahwa dia memantau situasi dengan cermat dan berkomitmen untuk menjaga keselamatan warga negara.

Manajemen Siam Paragon Mall tidak hanya menyampaikan belasungkawa kepada para korban, tetapi mereka juga bertindak dengan cepat dan mengimplementasikan protokol keamanan yang telah terlatih dengan baik. Dalam situasi yang mengkhawatirkan tersebut, mereka berhasil melakukan evakuasi yang efektif terhadap pelanggan dan karyawan yang berada di dalam gedung, dengan memberikan prioritas tertinggi pada keselamatan semua orang yang berada di dalam mall pada saat kejadian penembakan di Thailand tersebut terjadi.

Pihak sekolah swasta The Essence, yang merupakan sekolah tempat pelaku belajar, juga mengonfirmasi bahwa tersangka adalah salah satu siswanya. Mereka menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berjanji untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan kasus ini.

Penembakan massal seperti ini jarang terjadi di Thailand, meskipun tingkat kepemilikan senjata di negara itu relatif tinggi. Penembakan di Thailand ini terjadi beberapa hari sebelum warga Thailand memperingati pembunuhan massal terbesar yang dilakukan oleh seseorang di negara itu, yaitu serangan senjata dan pisau yang mengerikan di sebuah pusat penitipan anak pada tahun sebelumnya.

Insiden ini telah memunculkan banyak pertanyaan tentang perluasan upaya dalam penanganan gangguan mental di kalangan remaja dan kontrol atas kepemilikan senjata api di Thailand. Penembakan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya mendukung mereka yang mengalami masalah psikologis dan memastikan bahwa perawatan medis yang diperlukan tersedia dan efektif.

Pada saat yang sama, masyarakat Thailand dan dunia internasional harus merenungkan dampak kekerasan senjata api yang terus berlanjut di berbagai belahan dunia. Tindakan kolektif untuk mempromosikan perdamaian, kesejahteraan mental, dan kontrol senjata yang lebih ketat adalah langkah-langkah yang sangat penting untuk menghindari tragedi serupa di masa depan.

 

Penembakan massal di Siam Paragon Mall Bangkok, Thailand, adalah peristiwa tragis yang mengejutkan dan menyedihkan. Dua nyawa telah hilang, dan banyak orang lainnya terluka akibat tindakan seorang remaja yang mengalami gangguan mental. Penembakan di Thailand ini harus menjadi panggilan untuk lebih memperhatikan isu kesehatan mental di kalangan remaja, serta perluasan kontrol senjata yang lebih ketat di negara ini. Semoga korban yang terluka pulih dengan cepat, dan keluarga korban yang tewas mendapatkan kekuatan untuk menghadapi kesedihan yang mendalam ini. Dalam situasi yang menegangkan ini, kita semua harus bersatu untuk mencegah terjadinya tragedi serupa di masa yang akan datang.

Berita Terkait

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?
Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker
Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya
Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi
Cak Imin Tolak Pembangunan IKN Jika Terpilih
Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara
Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah
Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Berita Terkait

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:37

Banjir Jakarta Timur Capai Ketinggian Hampir 2 Meter?

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:34

Kiki Fatmala Meninggal Dunia Berjuang Lawan Komplikasi Kanker

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:23

Pengungsi Rohingya Tidak Puas Dengan Makanan Yang Diberikan, Ini Kronologinya

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:21

Elon Musk Dukung Israel, Berikan Sumbangan Dan Siap Memfasilitasi

Sabtu, 2 Desember 2023 - 18:17

Agresi Gaza Belum Selesai, Perdana Menteri Israel Angkat Bicara

Jumat, 1 Desember 2023 - 16:43

Pria Tewas Tanpa Identitas di Malang Tergeletak Bersimbah Darah

Jumat, 1 Desember 2023 - 15:49

Gencatan Senjata Israel Hamas Diperpanjang, Namun Serang Tepi Barat?

Kamis, 30 November 2023 - 21:16

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah Indonesia Dilanda Banjir

Berita Terbaru