Perang Rusia Ukraina Kembali Memanas, 420 Ribu Prajurit Siaga

- Penulis Berita

Minggu, 10 September 2023 - 22:28

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perang Rusia Ukraina, yang telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022, kembali memanas dengan perkembangan terbaru yang mengkhawatirkan. Konflik antara kedua negara ini telah memasuki hari ke-564 pada Minggu (10/9/2023). Kementerian Luar Negeri Ukraina merespons deklarasi bersama para pemimpin G20 tentang invasi Rusia ke Ukraina dengan ketidakpuasan yang mendalam. Situasi ini semakin menguatkan ketegangan antara kedua negara.

 

Awal Mula Terjadinya Perang Rusia Ukraina

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk memahami mengapa perang ini kembali memanas, kita perlu melihat awal mula terjadinya konflik ini. Dilansir dari Al Jazeera, Ukraina, Rusia, dan Belarusia lahir di tepi Sungai Dnieper di Kievan Rus sekitar 1.200 tahun lalu. Kievan Rus adalah negara adidaya abad pertengahan yang mencakup sebagian besar Eropa Timur. Namun, meskipun berasal dari tempat yang sama, Rusia dan Ukraina memiliki perbedaan signifikan dalam bahasa, sejarah, dan politik mereka.

Putin telah berulang kali mengatakan kepada publik bahwa Rusia dan Ukraina ialah satu bagian dari peradaban Rusia, yang juga terdiri atas Belarusia. Namun, klaim ini mendapat penolakan tegas dari pihak Ukraina. Ukraina telah melakukan revolusi dua kali, pada tahun 2005 dan 2014, yang bertujuan menolak supremasi Rusia. Selain itu, Ukraina terus berupaya untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO.

Rusia menentang keras langkah-langkah tersebut dan menekankan agar Ukraina tidak pernah bergabung dengan NATO, aliansi transatlantik yang awalnya didirikan untuk melawan ekspansi Rusia setelah Perang Dunia II.

 

Perang Rusia Ukraina: Eskalasi Terbaru

Situasi terbaru yang membuat Perang Rusia dan Ukraina semakin memanas adalah penumpukan besar-besaran pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina, yang terlihat pada November 2021. Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah memobilisasi sekitar 100.000 tentara beserta tank dan perangkat keras militer lainnya. Tindakan ini memicu peringatan keras dari Presiden AS Joe Biden dan ancaman sanksi ekonomi dari Barat jika Rusia melancarkan serangan.

Pada 2022, negosiasi diplomatik antara AS dan Rusia yang diadakan di Jenewa gagal mencapai kesepakatan. Rusia menuntut agar NATO menghentikan semua aktivitas militer di Eropa Timur dan Ukraina serta menghentikan rencana penerimaan Ukraina atau negara-negara bekas Uni Soviet lainnya sebagai anggota NATO. AS dan sekutunya menilai tuntutan ini tidak dapat diterima.

Ketegangan semakin meruncing ketika NATO menempatkan pasukannya dalam keadaan siaga dan memperkuat kehadiran militernya di Eropa Timur. Beberapa negara Barat bahkan mulai mengevakuasi staf kedutaan mereka dari Kyiv. AS pun menempatkan 8.500 tentara dalam siaga.

 

Perkembangan Terbaru

Pada saat ini, perkembangan terbaru yang membuat Perang Rusia Ukraina semakin memanas adalah pengungkapan bahwa sekitar 420 ribu tentara Rusia telah dipusatkan di area pendudukan di timur dan selatan Ukraina. Hal ini tidak termasuk Garda Nasional Rusia dan unit khusus lainnya yang bertugas mempertahankan pendudukan di Ukraina.

Selama sebulan terakhir, Rusia juga telah aktif melancarkan serangan dari Krimea, wilayah Ukraina yang telah dicaplok sejak 2014. Drone yang dikerahkan di Krimea digunakan untuk menyerang pelabuhan di Izmail dan Reni, yang sudah lama dikenal sebagai pusat ekspor alternatif, terutama setelah berakhirnya perjanjian yang melindungi kegiatan ekspor di Laut Hitam.

Ukraina sendiri telah melancarkan serangan balasan di timur dan selatan pada bulan Juni, namun menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Rusia yang telah mengakar di wilayah tersebut. Pasukan Ukraina kini juga menghadapi serangan baru di sekitar Kharkiv, di timur laut tepatnya di wilayah yang sudah dibebaskan tahun lalu.

 

Kenapa Perang Rusia dan Ukraina Kembali Memanas Saat Ini?

Pertanyaan yang muncul adalah mengapa Perang Rusia Ukraina kembali memanas saat ini? Faktor utamanya adalah ketegangan yang semakin meningkat antara Rusia dan Barat terutama sejak 2021. Rusia memperlihatkan penumpukan pasukannya di perbatasan dengan Ukraina, yang direspons oleh ancaman sanksi ekonomi dari Barat. Konflik semakin meruncing ketika Rusia mengajukan tuntutan keamanan yang kontroversial kepada Barat, termasuk tuntutan agar NATO menghentikan semua aktivitas militer di Eropa timur dan Ukraina.

Selain itu, Presiden Joe Biden telah memberikan peringatan keras kepada Rusia bahwa AS akan “menanggapi dengan tegas” jika Rusia menginvasi Ukraina. Ketegangan semakin memuncak ketika NATO menempatkan pasukannya dalam keadaan siaga dan memperkuat kehadiran militernya di Eropa Timur. Ini membuat situasi semakin tegang dan memicu langkah-langkah balasan dari kedua belah pihak.

Dalam suasana ketegangan ini, Ukraina mengungkap bahwa sekitar 420 ribu tentara Rusia telah dipusatkan di area pendudukan di Ukraina, yang merupakan tanda nyata dari ancaman invasi. Serangan-serangan dari wilayah Krimea juga semakin meningkat, mengancam stabilitas di wilayah tersebut.

Artinya Perang Rusia Ukraina saat ini dapat dikatakan kembali memanas dengan perkembangan terbaru yang mengkhawatirkan. Konflik yang telah berlangsung selama lebih dari 500 hari ini terus menimbulkan ancaman serius bagi kedua negara dan stabilitas regional. Faktor utama yang memicu eskalasi konflik ini adalah ketegangan yang semakin meningkat antara

Berita Terkait

Kronologi WNI Diculik Di Malaysia, Tebusan 1,7 Miliar Rupiah
Visi Misi Capres 2024 Telah Dipaparkan, Berikut Rangkumannya
Transaksi QRIS Mencapai 18T Rupiah Pada Agustus 2023, Ekonomi Indonesia Go Digital
Pasir Kuarsa Indonesia Dilirik Investor Asing, Berani Gelontorkan 381 Triliun Rupiah
Al Quran Versi China Resmi Dibuat, Cek Disini
Arab Saudi Dan Israel Berpotensi Rujuk Hingga Jalin Kerja Sama
Pertemuan The FED Rabu Ini, Naikkan Suku Bunga Dan Proyeksi Quartal 4
Demokrat Merapat Ke Prabowo, Kuatkan Koalisi

Berita Terkait

Sabtu, 23 September 2023 - 19:18

Kronologi WNI Diculik Di Malaysia, Tebusan 1,7 Miliar Rupiah

Jumat, 22 September 2023 - 18:58

Transaksi QRIS Mencapai 18T Rupiah Pada Agustus 2023, Ekonomi Indonesia Go Digital

Jumat, 22 September 2023 - 18:39

Pasir Kuarsa Indonesia Dilirik Investor Asing, Berani Gelontorkan 381 Triliun Rupiah

Jumat, 22 September 2023 - 18:31

Al Quran Versi China Resmi Dibuat, Cek Disini

Kamis, 21 September 2023 - 20:13

Arab Saudi Dan Israel Berpotensi Rujuk Hingga Jalin Kerja Sama

Selasa, 19 September 2023 - 20:42

Pertemuan The FED Rabu Ini, Naikkan Suku Bunga Dan Proyeksi Quartal 4

Senin, 18 September 2023 - 20:13

Demokrat Merapat Ke Prabowo, Kuatkan Koalisi

Minggu, 17 September 2023 - 21:34

Survey Capres 2024 Terbaru: Prabowo Lebih Unggul

Berita Terbaru

Teknologi

Tips Membeli Smartphone Terbaru, Cek Disini

Sabtu, 23 Sep 2023 - 18:09

Hiburan

Rekomendasi Film Terbaru Bulan Oktober 2023

Sabtu, 23 Sep 2023 - 18:02

Kesehatan

Makanan Rendah Gula, Berikut Rekomendasinya Untuk Anda

Sabtu, 23 Sep 2023 - 17:55

Finansial dan Keuangan

Analisa Market Terbaru Menjelang Akhir Bulan September 2023

Sabtu, 23 Sep 2023 - 17:42