Nama Pertamax Green kini tengah ramai diperbincangkan oleh Masyarakat. Bahan bakar minyak (BBM) jenis ini sedang dikembangkan oleh produsen bensin pelat merah, PT. Pertamina Persero sebagai sebuah usulan bahan bakar masa depan. Dimana bahan bakar jenis ini memiliki campuran minyak tanah dengan bahan bakar nabati yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Sebelumnya, Pertamina telah meluncurkan Pertamax 95 atau BBM 95. Jenis bahan bakar minyak ini memiliki emisi yang lebih rendah dibandingkan pertamax. Angka ron yang dimiliki jenis bahan bakar ini sejumlah 92 RON yang semakin tinggi oktannya, maka semakin rendah nilai emisinya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Latar Belakang Pengembangan Pertamax Green
Latar belakang pengembangan bahan bakar dengan angka emisi yang lebih rendah ini tidak lain adalah untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan metode quick win peningkatan bioenergy.
Sementara Pertamax 95 terus dikembangkan, Nicke, selaku Direktur Utama PT. Pertamina juga sedang mengupayakan penggantian bahan bakar Pertalite RON 90 menjadi Pertamax 92. Dimana jenis bahan bakar ini dibuat dengan pencampuran pertalite bersama 7% etanol.
Campuran tersebut menghasilkan suatu jenis bahan bakar yang memiliki kandungan 92 oktan, tetapi tetap dengan keunggulan bahan bakar nabati yang terbarukan. Di dalam Pertamax 92 ini juga dibuat untuk mengurangi emisi karbon dari kendaraan bermotor yang menjadi penyumbang utama terbesar bagi polusi udara di Indonesia.
“Kami mengusulkan ini (Pertamax Green 92) karena lebih baik, kalau misalnya dengan harga yang sama, tetapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik dengan oktan number (bilangan oktan) lebih baik sehingga untuk mesin juga lebih baik sekaligus emisinya, why not?” ujarnya
Spesifikasi Pengganti Pertalite Yang Akan Resmi Di 2024
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Pertamax Green 92 merupakan campuran RON 90 atau Pertalite dengan 7% etanol. Campuran ini mengandung unsur RON 92, yang mana ini memenuhi standar atas aturan BBM untuk kendaraan Euro 4 berdasarkan ketetapan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dengan begitu, jumlah emisi yang dilepaskan oleh jenis bahan bakar ini tentu akan jauh lebih rendah dan aman untuk lingkungan sekitar.
Meski begitu, Pertamina hingga saat ini belum juga merilis harga resmi yang akan dipatok untuk jenis bahan bakar Pertamax terbaru. Namun, di beberapa lokasi seperti SPBU Pertamina di Jalan MT. Haryono Jakarta, jenis BBM ini sudah terpampang. Ini diperkirakan menjadi salah satu SPBU pertama yang akan menjual bahan bakar tersebut dan akan dipergunakan oleh masyarakat.
Perkiraan sementara berdasarkan harga bahan bakar yang sudah ada, kira – kira sebesar Rp13.500 per liter. Sedangkan untuk Pertamax Turbo 92 dibanderol Rp14.000 per liter. Itu artinya, harga Pertamax Green diperkirakan berada di rentang harga kurang dari sama dengan Rp13.500 per liter.
Keunggulan Dibandingkan Dengan Bahan Bakar Minyak Jenis Lain
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh PT. Pertamina dari dibuatnya bahan bakar ini, ada sejumlah kelebihan yang membuatnya layak untuk diluncurkan sesegera mungkin.
- Lebih ramah lingkungan
Pendapat ini adalah pendapat pendukung yang sedari awal sudah disampaikan Direktur Utama PT. Pertamina, Nicke. Dimana jenis bahan bakar ini memiliki emisi karbon yang lebih rendah berdasarkan bahan campurannya. Hal ini tentu sudah sesuai dengan ketentuan dan target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission yang mana ini masih menjadi masalah besar di Indonesia akibat kendaraan bermotor.
- Angka RON yang lebih tinggi
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, angka RON adalah patokan utama dalam melihat seberapa ramah bahan bakar terhadap lingkungan. Pertamax green akhirnya berhasil membuktikan hal tersebut dengan dimilikinya kandungan RON mencapai 92 RON, yang juga lebih tinggi dari standar yang ditetapkan.
RON yang lebih tinggi akan membantu proses pembakaran yang dilakukan menjadi lebih sempurna. Dengan demikian, emisi yang dikeluarkan akan semakin rendah dan tidak memberikan dampak polusi besar seperti yang terjadi saat ini.
- Meningkatkan performance kendaraan
Tidak jauh-jauh dari angka RON, angka yang lebih tinggi juga berdampak baik bagi performa kendaraan itu sendiri. Dimana RON yang tinggi membuat akselerasi kendaraan yang semakin baik dan cepat. Namun hal tersebut tidak akan menyebabkan kekhawatiran terhadap asap hitam yang membuat kondisi udara semakin buruk seperti halnya kendaraan bermotor yang ada saat ini.
- Lebih hemat
Angka RON yang tinggi dari pertamax green ternyata juga membuat pengeluaran yang diperlukan bagi perawatan kendaraan lebih rendah. Hal ini sudah dibenarkan oleh dosen Teknik Mesin UGM, Jayan Sentanuhady, dimana mesin bahan bakar akan melakukan pembakaran yang baik, tidak mengalami auto ignition hingga knocking. Dengan demikian, akan sangat rendah kemungkinan kendaraan bermotor mengalami kerusakan dan kinerja mesin justru semakin baik.