Saat ini, Indonesia tengah memasuki persiapan untuk pertarungan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. Tiga pasangan calon telah resmi mendeklarasikan diri, masing-masing didukung oleh partai politik dalam koalisi. Peta koalisi partai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kembali mengalami perubahan signifikan.
Perubahan ini terjadi setelah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara resmi mendeklarasikan dukungannya pada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 pada Selasa, 24 Oktober 2023. Dukungan dari PSI menempatkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pasangan capres-cawapres dengan dukungan partai politik terbanyak dalam peta koalisi partai Pilpres 2024.
Peta Koalisi Partai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Cak Imin (AMIN)
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Cak Imin (AMIN) didukung oleh empat partai politik koalisi, yakni Partai Nasdem, PKB, PKS, dan Partai Ummat. Keempat partai ini bersatu di dalam Koalisi Perubahan.
Partai NasDem, PKB, dan PKS memiliki peran krusial dalam membawa Anies-Cak Imin sebagai peserta Pemilu 2024. NasDem pada Pemilu 2019 meraih suara sebesar 9,05 persen dengan 59 kursi di DPR RI. PKB yang kemudian bergabung dengan Koalisi Perubahan meraih suara 9,69 persen dengan 58 kursi. PKS, yang merestui pasangan Anies-Cak Imin, menyumbang 8,21 persen atau setara 50 kursi. Gabungan ini membawa Koalisi Perubahan mendapatkan 26,95 persen suara dan didukung oleh 167 kursi di Parlemen.
- Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Calon Presiden dan Wakil Presiden)
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapat dukungan dari empat partai politik koalisi, yaitu PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Gabungan suara dari PDIP (128 kursi), PPP (19 kursi), Hanura, dan Perindo, mencapai total 147 kursi atau 25,56 persen.
- Pasangan Prabowo Subianto (Capres) dan Gibran Rakabuming (Cawapres)
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mendapat dukungan dari enam partai politik koalisi, yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, dan Partai Gelora. Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi wadah bagi keenam partai tersebut.
Gerindra, PAN, Golkar, dan Demokrat, sebagai partai parlemen, memiliki perolehan suara signifikan pada Pemilu 2019. Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan 78 kursi di DPR RI, PAN mendapatkan 6,84 persen atau 44 kursi, Golkar meraih 12,31 persen atau setara 85 kursi, dan Demokrat memperoleh suara sebesar 7,77 persen dengan 54 kursi. Dengan dukungan dari empat partai non-parlemen (PBB, Partai Gelora, Partai Garuda, dan PSI), Koalisi Indonesia Maju berhasil mengumpulkan 39,49 persen suara dan didukung oleh 261 kursi di Parlemen.
Kekuatan Peta Koalisi Partai Menjelang Pilpres 2024
Lembaga survei Presisi merilis hasil survei terhadap kekuatan peta koalisi partai politik dan calon anggota legislatif (caleg) di Provinsi NTB. Hasil survei menunjukkan tingkat popularitas dan elektabilitas partai politik serta caleg untuk DPR RI di Dapil NTB 2 Pulau Lombok.
Partai Golkar menempati posisi tertinggi dalam tingkat popularitas dengan angka 74 persen, disusul oleh Gerindra (70,68 persen), PDIP (68,63 persen), PAN (64,31 persen), PKB (63,63 persen), PKS (63,18 persen), NasDem (61,81 persen), Perindo (59,77 persen), Demokrat (59,77 persen), PPP (58,63 persen), Hanura (52 persen), PBB (51,13 persen), Gelora (33,18 persen), PSI (31,36 persen), Buruh (18,86 persen), Garuda (17,50 persen), Ummat (9,77 persen), dan PKN (3,18 persen).
Dalam hal elektabilitas, Partai Golkar masih memimpin dengan tingkat elektabilitas 17,20 persen, diikuti oleh Gerindra (17,03 persen), Perindo (12,91 persen), PKB (8,22 persen), PKS (6,61 persen), PAN (6 persen), PDIP (4,22 persen), dan NasDem (2,96 persen).
Direktur Presisi, Darwan Samurdja, menjelaskan bahwa survei dilakukan pada 25 Oktober hingga 8 November 2023 dengan metode multistage random sampling. Hasil survei mencakup 880 responden di 5 kabupaten/kota di NTB.
Potensi Perubahan Caleg dan Swing Voters
Survei Presisi juga memperlihatkan potensi perubahan dalam peringkat caleg yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi. Ketua Harian DPP Perindo, TGB HM Zainul Majdi, menjadi caleg dengan dukungan terbesar (12,91 persen). Caleg dari Partai Golkar, Sari Yuliati, menempati posisi kedua dengan 7,27 persen elektabilitas, diikuti oleh Lale Syifaun Nufus dari Partai Gerindra (5,68 persen).
Beberapa caleg petahana, seperti Suryadi Jaya Purnama (PKS), Wartiah (PPP), Syamsul Lutfi (NasDem), Nanang Samodra (Demokrat), dan Helmy Faishal Zaini (PKB), berpotensi tergantikan pada pemilu 2024. Direktur Presisi, Darwan Samurdja, menegaskan bahwa perubahan ini masih bersifat dinamis, dan perlu dicermati bahwa swing voters masih tinggi, mencapai 50,84 persen.
Survei ini, yang dilakukan secara independen oleh Presisi, memberikan gambaran kekuatan peta koalisi partai politik dan potensi perubahan dalam ajang Pilpres 2024. Dengan pertarungan yang sengit dan dinamika politik yang tinggi, perubahan bisa terjadi hingga hari pencoblosan yang masih beberapa bulan lagi.