Sebuah peristiwa tragis mengguncang Kota Bekasi pada Minggu malam, tanggal 29 Oktober 2023, ketika seorang pria berinisial GR (44) ditemukan tewas akibat luka tembak di Kavling Rawa Bambu Bulak, Jalan Melati 3, RT 003 RW 09, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medan Satria. Pria tewas tertembak, yang ternyata berasal dari Jakarta Barat, tewas akibat penembakan misterius yang belum jelas motifnya.
Kapolsek Medan Satria, Kompol Nur Aqsha Nurdianto, yang memimpin penyelidikan, menyampaikan informasi awal mengenai peristiwa tragis ini. Menurutnya, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, namun rincian dan latar belakang peristiwa ini masih dalam tahap penyelidikan intensif oleh Polres Metro Bekasi Kota dengan bantuan dari Polda Metro Jaya.
Pria Tewas Tertembak Sempat Dilarikan Ke Rumah Sakit
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah ditemukan di tempat kejadian, jasad GR segera diangkut dan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati yang terletak di wilayah Jakarta Timur. Di sana, tim medis melakukan proses autopsi dengan tujuan utama untuk mengungkapkan secara pasti penyebab kematian tragis ini. Walaupun otopsi masih berlangsung, informasi awal yang diperoleh menunjukkan bahwa korban mengalami luka tembak di bagian kepala, mengisyaratkan pada tingkat keparahan cedera yang dialaminya. Namun, untuk mendapatkan detail lebih rinci mengenai luka-luka tersebut, pihak berwenang masih harus menunggu hasil otopsi yang diperkirakan akan memberikan pencerahan lebih lanjut tentang sifat dan lingkup luka yang dialami oleh korban.
Selain melakukan autopsi terhadap pria tewas tertembak, pihak berwajib juga sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Salah satu langkah yang mereka ambil adalah menggeledah rumah kontrakan yang diduga milik pelaku. Sejauh ini, informasi tentang pelaku dan motif penembakan masih menjadi misteri yang perlu dipecahkan oleh tim penyelidik.
Kapolsek Medan Satria, Kompol Nur Aqsha, mengungkap identitas korban yang tewas tertembak pada Minggu malam di Jalan Melati 3, Medan Satria, Kota Bekasi. Korban, berinisial GR (44), merupakan seorang warga Jakarta Barat yang tidak berasal dari wilayah tempat peristiwa tersebut terjadi.
“Jika melihat dari identitas korban, dapat disimpulkan bahwa orang tersebut bukan merupakan penduduk atau warga setempat dari alamat kejadian ini. Hal ini menunjukkan bahwa korban, yang berinisial GR dan berusia 44 tahun, berasal dari wilayah Jakarta Barat.” Ungkap Aqsha. Untuk mengungkap motif penembakan ini, penanganan kasus ini diberikan kepada Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya. Selain itu, polisi telah menyita beberapa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk mendapatkan petunjuk yang mungkin membantu mengungkap kejadian tragis ini.
Dilakukan Autopsi Di Rumah Sakit Polri
Pada saat ini, jenazah pria tewas tertembak tengah menjalani serangkaian proses autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Polri, terletak di Kramat Jati, Jakarta Timur. Oleh karena proses autopsi masih berlangsung, informasi resmi mengenai jumlah luka tembak yang dialami oleh GR masih belum dapat dipastikan. Kompol Nur Aqsha, Kapolsek Medan Satria, mengungkapkan, “Itu (jumlah tembakan) juga masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut, kami masih belum bisa memastikan sejauh mana luka tembak yang dialami korban. Kami sedang menanti hasil autopsi yang dilakukan di RS Kramat Jati untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan terinci mengenai kondisi korban.” Dengan begitu, diharapkan hasil autopsi ini akan memberikan pencerahan yang lebih mendalam mengenai luka-luka yang dialami oleh korban dan membantu dalam upaya penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tragis ini.
Ketua RT Setempat Ungkap Tak Ada Tanda – Tanda Konflik
Mahfud, yang menjabat sebagai Ketua RT 03 RW 09 dan merupakan salah satu warga setempat, dengan tegas menyatakan bahwa sebelum insiden tragis di mana pria berinisial GR (44) ditemukan tewas akibat luka tembak di bagian kepala, tidak ada tanda-tanda konflik atau masalah yang terjadi di lingkungan tersebut.
Mahfud menekankan, “Enggak ada indikasi konflik di wilayah saya, meskipun saya tidak bisa memastikan situasi di luar wilayah ini. Peristiwa penembakan ini merupakan yang pertama kali terjadi di sini, sehingga kami semua merasa kaget dan terkejut dengan kejadian ini.” Dia juga menambahkan bahwa tidak ada laporan dari warga di sekitarnya yang menyebutkan adanya masalah atau perselisihan sebelum peristiwa penembakan tragis ini terjadi. Hal ini semakin menambah misteri seputar motif dan latar belakang dari kejadian pria tewas tertembak ini.
“Enggak ada laporan kejadian aneh,” tambahnya.
Akibat peristiwa ini, Mahfud merasa perlu meningkatkan langkah-langkah keamanan di wilayahnya, mengingat khawatir bahwa kejadian serupa dapat terjadi di masa depan. Meskipu saat ini, polisi masih menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai penyebab pasti kematian korban.
Menariknya, setelah melakukan penggeledahan di sekitar lokasi penemuan pria tewas tertembak, polisi menemukan senjata tajam di sebuah rumah yang berdekatan. Namun, Kapolsek Medan Satria, Kompol Nur Aqsha, belum dapat menyimpulkan apakah rumah tersebut ditempati oleh pelaku atau tidak. Kasus ini masih dalam penyelidikan, dan Polda Metro Jaya turut membantu Polres Metro Bekasi Kota dalam upaya mengungkap misteri di balik kematian tragis ini.