Warga Kota Malang dihebohkan dengan pemasangan stiker berbentuk bendera Israel yang tersebar di beberapa ruas jalan raya. Bendera-bendera tersebut terlihat cukup besar dan menempel di aspal, bahkan hampir memenuhi separuh lebar jalan. Beberapa lokasi yang terpantau antara lain pertigaan Sulfat, Jalan Kahuripan, dan Traffic Light Sabilillah.
Video yang menampilkan pemasangan stiker tersebut diunggah oleh akun Instagram @malangraya_info, memperlihatkan betapa besar dan mencoloknya bendera negara Israel yang tertempel di jalanan. Bahkan terlihat bekas pijakan kaki di atas stiker tersebut, menunjukkan bahwa banyak warga yang melintasinya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Protes Terkait Konflik Hamas – Israel, Warga Malang Tempel Bendera Israel Di Jalan Raya
Aksi penempelan stiker bendera negara Israel ini diduga merupakan bentuk protes terkait konflik yang tengah terjadi di Gaza, Palestina. Perseteruan antara Hamas dan Israel semakin memanas sejak serangan pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu. Komandan tertinggi Hamas, Ayman Nofal, telah dilaporkan tewas dalam serangan udara di Gaza, sementara puluhan ribu warga Palestina telah menjadi korban.
Keberadaan bendera-bendera negara Israel ini menuai beragam reaksi dari warga dan netizen. Beberapa di antaranya mendukung aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, sementara yang lain menilai tindakan ini tidak sesuai. Hal ini memunculkan diskusi di media sosial terkait kontroversi penempelan bendera tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun detikJatim, stiker-stiker bendera Israel mulai muncul pada Rabu (19/10) pagi. Mereka diduga sengaja ditempelkan pada malam sebelumnya di sejumlah ruas jalan, termasuk di Jalan Tugu atau Bundaran Tugu Balai Kota Malang. Tidak hanya itu, stiker-stiker serupa juga ditempelkan di simpang 3 Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, traffic light Jalan Ahmad Yani, dan ruas jalan di kawasan jembatan Soekarno-Hatta.
Meskipun ukuran stiker bendera Israel cukup besar, belum diketahui dengan pasti siapa yang bertanggung jawab atas penempelannya. Beberapa warga sekitar lokasi pemasangan mengaku melihatnya sejak Rabu pagi, namun menjelang petang stiker tersebut sudah tidak terlihat.
Aksi penempelan stiker ini menuai perhatian dan tanggapan dari masyarakat. Beberapa netizen mengekspresikan dukungan terhadap aksi tersebut, menganggapnya sebagai simbol mengutuk penjajahan Israel. Namun, ada juga yang menunggu klarifikasi resmi dan mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab atas aksi ini.
Meskipun belum ada kejelasan mengenai motif dan pelaku di balik aksi ini, dugaan muncul bahwa tujuan dari penempelan bendera tersebut adalah agar diinjak oleh pengendara yang melintasinya. Hal ini tentu membahayakan pengguna jalan dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Sejumlah warga juga melaporkan bahwa stiker yang sama tertempel di traffic light Jalan Ahmad Yani dan di sekitar masjid Sabilillah. Mereka tidak mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas penempelan tersebut.
Untuk memastikan keberadaan stiker bendera negara Israel, detikJatim telah mengecek sejumlah titik seperti yang diinformasikan oleh warga di media sosial. Hasilnya, stiker-stiker tersebut memang sudah tidak terlihat lagi.
Selain Bendera Israel Yang Ditempel di Jalan Raya, Warga Malang Juga Gelar Aksi Solidaritas Untuk Palestina
Kondisi di Gaza semakin memprihatinkan seiring berlanjutnya serangan udara dari Israel. Korban sipil terus meningkat, terutama anak-anak dan wanita. Lebih dari 3.500 warga Palestina telah gugur, dan sekitar 12.000 lainnya terluka sejak agresi militer Israel dimulai. Pihak Palestina juga melaporkan bahwa sejumlah rumah sakit dan pusat kesehatan di Jalur Gaza mengalami kesulitan akibat kelangkaan obat-obatan dan mati lampu.
Di Malang Raya, aksi solidaritas untuk Palestina juga diadakan oleh berbagai kelompok dan elemen masyarakat Muslim, termasuk di antaranya Arema dan Kelompok MIMBAR Malang. Mereka bersatu dalam semangat solidaritas untuk mengekspresikan dukungan dan keprihatinan terhadap rakyat Palestina yang tengah menghadapi masa sulit akibat konflik yang terus berlangsung. Mereka bergabung dalam Komite Umat Islam Anti Amerika dan Israel (KUMAIL) dalam unjuk rasa damai bertajuk “Solidaritas Muslim Sedunia untuk al-Quds dan Palestina”. Aksi ini dilakukan setelah salat Jumat di depan Kantor DPRD Kota Malang pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Aksi tersebut merupakan wujud solidaritas kemanusiaan untuk merespons perkembangan yang terjadi di Palestina. KUMAIL mengajak umat Islam agar peduli terhadap penderitaan sesama, sekaligus mengenang jasa besar bangsa Palestina dalam mendukung kemerdekaan Indonesia. Kondisi di Gaza dan tindakan Israel mendapat perhatian luas dari umat Islam di berbagai negara, termasuk Indonesia, Iran, Lebanon, Turki, Irak, Yordania, Suriah, dan sejumlah negara lainnya.
Dalam situasi yang sangat memprihatinkan ini, komunitas internasional terus memantau dengan seksama evolusi keadaan di Gaza dan mengungkapkan kecaman mereka terhadap tindakan kekerasan yang terjadi di sana. Masyarakat di berbagai belahan dunia berupaya memberikan dukungan moral dan bantuan materi kepada rakyat Palestina yang sedang mengalami masa sulit ini, mencoba sebisa mungkin untuk meringankan beban yang mereka hadapi. Termasuk warga Malang yang memasang bendera Israel di Jalan Raya. Semoga, dengan upaya bersama dari seluruh pihak, perdamaian yang diidamkan segera terwujud di Palestina, membawa serta harapan akan normalitas kembali dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.