Speech delay atau keterlambatan bicara pada anak sering kali tidak terdeteksi dengan cepat oleh orang tua, dan kebanyakan dari mereka cenderung menganggap masalah ini sebagai hal yang wajar. Padahal, sebenarnya keterlambatan bicara dapat memiliki dampak serius pada perkembangan anak di masa depan.
Di era digital ini, sebagian besar orang tua memperbolehkan anak-anak mereka menggunakan gadget. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan hiburan atau mengatasi kebosanan anak. Selain itu, gadget juga sering kali digunakan agar anak dapat duduk diam tanpa merengek meminta perhatian. Dengan begitu, orang tua memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan berbagai tugas yang menumpuk.
Menurut dr. S. Tumpal Andreas, seorang Dokter Spesialis Anak, speech delay adalah kondisi di mana kemampuan bahasa anak tidak sesuai dengan perkembangan usianya. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan. Penyebab utama keterlambatan bicara pada anak, seperti yang dijelaskan oleh Dokter Andreas, adalah kurangnya stimulasi, nutrisi yang tidak mencukupi, dan penggunaan gadget yang berlebihan. Yang artinya gadget bukan sumber utama penyebab keterlambatan bicara pada anak.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kenali Ciri – Ciri Speech Delay
Sebelum membahas cara mengatasi keterlambatan bicara pada anak, penting untuk kita mengenali beberapa tanda yang mungkin ditunjukkan anak saat mengalami keterlambatan bicara. Berikut ini adalah beberapa tanda yang perlu mendapatkan perhatian :
- Pada usia 15 bulan, belum mampu berceloteh.
Jika pada usia 15 bulan anak belum mampu mengucapkan kata-kata sederhana, seperti “mama” atau “papa”, maka hal ini bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami keterlambatan bicara.
- Pada usia 2 tahun, belum dapat berbicara.
Pada usia 2 tahun, anak seharusnya sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari tiga suku kata dengan subjek, predikat, dan objek yang jelas. Jika anak masih belum mampu melakukannya, kemungkinan besar ia mengalami keterlambatan bicara
- Tidak Menunjukkan Reaksi Emosional
Anak yang mengalami keterlambatan bicara cenderung tidak menunjukkan reaksi emosi, seperti senyum saat senang atau tangis saat sedih.
- Pengucapan dan artikulasi yang tidak jelas saat berbicara.
Anak dengan speech delay alias keterlambatan bicara mungkin mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas sehingga sulit dimengerti oleh orang lain.
- Tidak Dapat Meniru
Anak yang mengalami keterlambatan bicara mungkin kesulitan dalam meniru suara hewan atau objek di sekitarnya.
- Tidak memberikan respons secara verbal.
Anak dengan keterlambatan bicara, mungkin tidak dapat merespons secara verbal ketika ditanya atau diminta untuk mengulang kalimat.
- Kosakata Tidak Bertambah Setiap Bulannya
Biasanya, saat anak mulai menggunakan kata-kata, kosakata mereka akan terus berkembang. Namun, pada anak dengan keterlambatan bicara, kosakata cenderung stagnan dan tidak bertambah.
Jika Si Kecil menunjukkan sejumlah tanda di atas, penting untuk segera mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi keterlambatan bicara.
Cara Mengatasi Keterlambatan Bicara Pada Anak
Penggunaan gadget pada anak, terutama pada usia dini, dapat berpotensi menyebabkan speech delay. Anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget cenderung menjadi pendengar pasif. Mereka kurang berperan aktif dalam berkomunikasi dan lebih banyak hanya mendengarkan tanpa memproses informasi dengan baik.
Tentunya, sebagai orang tua, kita sangat menginginkan agar anak-anak kita dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memperhatikan anak-anak mereka dan berusaha mencegah terjadinya keterlambatan bicara, Jika anak mengalami keterlambatan bicara, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua:
- Rajin Berbicara dan Berkomunikasi dengan Anak
Ajak anak berbicara dan berkomunikasi secara rutin sejak usia dini. Ceritakan hal-hal yang terjadi sehari-hari dan ajak anak berinteraksi.
- Melakukan sesi membaca cerita untuk anak.
Membacakan cerita secara rutin dapat membantu meningkatkan kosakata anak. Pilih cerita yang mengandung unsur pendidikan dan ajak anak untuk berinteraksi dengan gambar-gambar dalam buku.
- Batasi Penggunaan Gadget
Tentukan batasan waktu dan tempat penggunaan gadget. Hindari penggunaan gadget selama makan atau di kamar tidur. Pastikan anak mendapatkan stimulasi dari interaksi langsung dengan orang tua.
- Stimulasi Otot Mulut dengan Minum Melalui Sedotan
Ajak anak untuk minum dengan sedotan yang ramah lingkungan. Hal ini dapat membantu menguatkan otot-otot mulut dan mengatasi masalah keterlambatan bicara yang disebabkan oleh ketidaksiapan kemampuan promotor.
- Perhatikan Jenis tontonan Anak
Perhatikan jenis tayangan yang ditonton anak. Pilihkan tayangan edukatif yang dapat membantu perkembangan bahasa dan kosakata anak.
- Konsultasikan dengan Dokter
Jika anak belum menunjukkan perkembangan bicara yang memadai, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut. Penting bagi orang tua untuk memperhatikan tumbuh kembang anak dan mencegah speech delay dengan membatasi penggunaan gadget serta memberikan stimulasi bahasa yang optimal. Dengan perhatian dan bantuan yang tepat, anak dapat mengatasi keterlambatan bicara dan berkembang secara optimal.