Pemilihan Presiden Indonesia 2024 semakin mendekat, dan survei elektabilitas calon presiden (capres) menjadi sorotan utama. Hasil survei terbaru Capres 2024 dari Lembaga Indo Riset telah dirilis, mengungkapkan posisi Prabowo Subianto yang unggul dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Selain itu juga ada hasil Survei Terbaru dari Indonesia Polling Stations (IPS) dan Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Dari Lembaga Indo Riset, Sebanyak 1.200 responden diwawancarai secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Dalam proses kendali mutu, enumerator harus melaporkan penggunaan sharelive location, spot-check lapangan sebesar 25% oleh koordinator provinsi, dan call-back oleh tim pusat sebesar 75%. “Hasil survei Indo Riset pada 11-18 September 2023 menampilkan variasi elektabilitas calon, dengan ada yang mengalami kenaikan, penurunan, dan stagnasi,” ungkap peneliti Indo Riset, Roki Arbi, dalam presentasinya di Jakarta Selatan pada Senin (25/9/2023).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagaimana Hasil Survei Terbaru Capres 2024 ?
Berdasarkan survei dari Lembaga Indo Riset diperoleh data sebagai berikut:
– Prabowo Subianto: Agustus 2023 38,3% → September 2023 34,8%
– Ganjar Pranowo: Agustus 2023 34,4% → September 2023 34,4%
– Anies Baswedan: Agustus 2023 22% → September 2023 25,2%
Anies Baswedan berhasil meningkatkan elektabilitasnya terutama di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Gorontalo. Kenaikan ini dipengaruhi oleh deklarasi cawapres Muhaimin Iskandar.
Sementara Prabowo mengalami penurunan elektabilitas. Hal ini terjadi karena terjadi penurunan dukungan di basis suara Sumatera dan Jawa Barat. Penurunan ini juga dapat dianalisis dari kurangnya sinyal dukungan yang jelas dari Presiden Joko Widodo.
Ganjar Pranowo masih mempertahankan posisinya dengan elektabilitas yang stagnan. Namun, ada penurunan di Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Gorontalo. Hal ini juga terkait dengan kesulitan PDIP dalam mencari cawapres.
Hasil survei elektabilitas partai politik juga dirilis oleh Indonesia Polling Stations (IPS). PDIP masih memimpin dengan 19,5%, diikuti oleh Gerindra dengan 17,5%. Sementara itu, Demokrat dan Golkar bersaing ketat dengan selisih hanya 0,1%.
Survei terbaru capres 2024 IPS dilakukan pada periode 5-15 September 2023 dengan melibatkan total 1.220 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling. Selama survei, interaksi tatap muka dengan bantuan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. Margin of error dari survei ini sekitar +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%. Peneliti IPS, Alfin Sugianto, menjelaskan bahwa PDIP tetap memegang posisi teratas dengan 19,5%. Gerindra berada di urutan kedua dengan 17,5%. Sementara Demokrat dan Golkar bersaing ketat dengan selisih hanya 0,1%.
Alfin menegaskan, “Survei IPS kali ini juga menegaskan bahwa PDI Perjuangan masih memimpin dan tidak tergoyahkan dalam tiga tahun terakhir. Jika Pemilu dilaksanakan saat ini, 19,5% responden menyatakan akan memilih PDI Perjuangan. Sementara 17,5% memilih Partai Gerindra, dan Partai Demokrat serta Partai Golkar bersaing ketat dengan elektabilitas masing-masing 10,2% dan 10,1%.” Hal ini disampaikan dalam konferensi pers virtual pada Jumat (22/9/2023).
Hasil survei terbaru capres 2024 LSI (Lembaga Survei Indonesia), Denny JA September 2023 menunjukkan bahwa Di Jawa Barat, elektabilitas Prabowo Subianto menonjol, mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Survei ini menanyakan kepada responden siapa yang akan mereka pilih sebagai presiden jika Pilpres 2024 dilaksanakan hari ini. Hasilnya, Prabowo memimpin dengan 46,1 persen, diikuti oleh Anies Baswedan dengan 29,3 persen, dan Ganjar Pranowo dengan 18,4 persen.
Menurutnya, Jawa Barat memiliki peran kunci dalam menentukan presiden nasional. Kemenangan di Jawa Barat otomatis membawa dampak besar, karena 70 persen pemilih berada di sana. Trend elektabilitas ketiga calon presiden di Jawa Barat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan survei bulan Februari. Pada bulan tersebut, elektabilitas Prabowo berada di 26 persen, sedangkan pada September 2023, angkanya naik menjadi 46,1 persen.
Elektabilitas Anies pada Februari 2022 adalah 17,3 persen, sementara pada September 2023 meningkat menjadi 29,3 persen. Sementara itu, elektabilitas Ganjar pada Februari 2022 hanya 7,8 persen, namun meningkat menjadi 18,4 persen pada September 2023. Menurut Toto, elektabilitas Prabowo unggul di Jawa Barat karena masih ada jejak kemenangan Prabowo pada Pilpres sebelumnya. Selain itu, upaya sosialisasi dari eks Bupati Purwakarta dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Dedi Mulyadi, juga berpengaruh besar terhadap elektabilitas Prabowo.
“Ada kemungkinan sumbangan dari Dedi Mulyadi yang melakukan kampanye massif untuk Prabowo di berbagai tempat setelah resmi bergabung dengan Gerindra. Mungkin kontribusi berasal dari situ,” ujarnya. “Prabowo juga memiliki modal elektabilitas sebelumnya yang sempat unggul di Jawa Barat, jadi jejak Prabowo masih berpengaruh hingga sekarang.”
Metode survei terbaru capres 2024 yang digunakan oleh LSI Denny JA adalah multistage random sampling Data dikumpulkan melalui wawancara dengan penggunaan kuesioner. Tingkat margin of error dari survei ini sekitar 4,8 persen. Survei dilakukan dari tanggal 10 hingga 19 September dengan melibatkan 440 responden yang tersebar di 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Dengan berbagai hasil survei terbaru capres 2024 yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga riset dan konsultasi, Pilpres 2024 diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat di antara para calon presiden. Semua pihak, baik politisi, analis politik, maupun masyarakat umum, menantikan perkembangan selanjutnya dalam arena politik Indonesia dengan penuh antusiasme. Mereka secara cermat mengikuti dan menganalisis tren elektabilitas dari setiap calon presiden, menimbang potensi dan strategi yang akan diimplementasikan oleh masing-masing kandidat untuk memenangkan hati pemilih dan meraih kursi kepemimpinan tertinggi negara.